Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2024

Pandangan Pengamat Soal Elit Partai Berebut Suara 'Butta Salewangang' di Dapil Sulsel II

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel mencatatkan daftar pemilih tetap (DPT) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai 277.265 pemilih.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN TIMUR
Analis Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr Adi Suryadi Culla  

Di samping itu, pemilu kali ini menghadapi persaingan yang sangat ketat. 

Dia menyoroti kemunculan mantan kepala daerah sebagai salah satu faktor penentu dalam dinamika politik saat ini. 

Menurutnya, kehadiran mantan kepala daerah memberikan dimensi tambahan pada kompetisi ini.

Seperti Partai Golkar, komposisi calon-calon legislatifnya diisi tokoh-tokoh yang tidak sembarangan.

Ada mantan Wali Kota Parepare Taufan Pawe, mantan Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi, mantan Bupati Pangkep Syamsuddin A Hamid, dan mantan Wakil Bupati Soppeng Supriansa.

Di samping itu, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menugaskan Waketum DPP Golkar Nurdin Halid maju jadi caleg DPR RI.

Adapun dua petahana yakni Andi Rio Idris Padjalangi dan Supriansa masih mencalonkan diri.

Melangkah ke Partai Gerindra, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras bertekad mengamankan dua kursi di Dapil Sulsel II.

Bahkan, Pemilu kali ini Gerindra mendapat kekuatan baru dengan memunculkan anak dari Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman.

Namanya Andi Amar Ma'ruf Sulaiman.

Menurut Suryadi, dua partai ini berpotensi mengamankan dua kursi.

"Gerindra ini juga diuntungkan dengan pemilu nasional yang sangat berpengaruh karena menimbulkan ekor jas dari pencalonan Prabowo Subianto di Pilpres," kata Adi Suryadi, Jumat (15/12/2023).

"Gerindra di Pemilu yang lalu kan meningkat suaranya karena dampak dari Pilpres. Kemudian Golkar memang punya basis yang kuat secara tradisional," tambahnya.

Adi Suryadi berpendapat, partai penantang belum mampu mengalahkan posisi Golkar di Dapil Sulsel II.

Itu terbukti lantaran sejarah Pemilu di Sulsel, Golkar selalu tampil sebagai jawara.

"Tetapi bukan tidak mungkin, di tengah persaingan yang ketat antar partai. Golkar juga kan mengalami penurunan di sejumlah daerah. Jadi harus mampu bekerja maksimal," tandasnya. (*)

Keterangan: Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Adi Suryadi Culla 
 
 
 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved