Pemilu 2024
Pandangan Pengamat Soal Elit Partai Berebut Suara 'Butta Salewangang' di Dapil Sulsel II
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel mencatatkan daftar pemilih tetap (DPT) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai 277.265 pemilih.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel mencatatkan daftar pemilih tetap (DPT) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai 277.265 pemilih untuk Pemilu 2024.
Rinciannya, jumlah pemilih laki-laki 133.651 dan pemilih Perempuan 143.614 jiwa.
Meskipun Kabupaten Maros mencatatkan jumlah pemilih yang cukup besar, namun tak ada satu pun putra daerahnya duduk di DPR RI.
Itu berdasarkan sejarah dari Pemilu 2014 hingga Pemilu 2019.
Daerah julukan 'Butta Salewangang' sepertinya menghadapi kendala untuk merasakan dukungan yang signifikan dari pemilih setempat.
Pemilu sebelumnya, tercatat ada 9 kontestasi legislatif yang berhasil mewakili Dapil Sulsel II.
Dapil Sulsel II ini meliputi pemilih dari Kabupaten Maros, Sinjai, Bone, Bulukumba, Pangkep, Barru, Soppeng, Wajo, dan Kota Parepare.
Baca juga: Pengamat Politik Adi Culla Khawatir Debat Cawapres 22 Desember Kurang Interaksi Antar Kandidat
Suhartina Bohari yang merupakan wanita kelahiran Maros, pernah merasakan pil pahit kekalahan.
Suhartina Bohari kala itu berhasil mengamankan 24.930 di Maros.
Sedangkan rivalnya, yakni Andi Yuliana Paris mengamankan 14.398 suara.
Andi Yuliana Paris dan Suhartina Bohari sama-sama bertarung melalui Partai Amanat Nasional (PAN).
Walau pada akhirnya Yuliana Paris berhasil melenggang ke Senayan.
Selain Maros, Yuliana Paris rupanya punya basis suara di Kabupaten Wajo dengan 19.417 dukungan.
Adapun calan legislator lainnya yang berhasil melenggang ke Senayan, tetapi juga mengantongi tambahan dukungan dari masyarakat Maros.
Di antaranya, Samsu Niang dari PDIP sebanyak 7.899 suara, dari Partai Golkar
Andi Rio Idris Padjalangi 5.615.
Lalu, Supriansa dari kader Partai Golkar sebanyak 717 suara.
Dari Partai Nasdem ada Hasnah Syam dengan 1.969 suara.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memunculkan Andi Akmal Pasluddin dengan 9.415.
Di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ada Muh Aras dengan 3.570 suara.
Partai Gerindra, Andi Iwan Darmawan Aras berhasil mengantongi 5.737 suara.
Dan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Andi Muawiyah Ramly dengan 4.502 suara.
Kini ada sejumlah calon legislator dari Maros ikut bertarung di Dapil Sulsel II.
Dalam catatan Tribun-Timur, ada sejumlah tokoh yang maju bertarung.
Mantan Bupati Maros, Hatta Rahman maju melalui PPP.
Lalu ada Wawan Mattaliu maju dengan mendarai PKB.
Nurhasan juga maju melalui PAN.
Kemudian, PAN menurunkan dua tokoh lokal, yakni Nasra Hasse dan Mulyadi.
Ketua Nasdem Maros, Sahiruddin hingga Gerindra ada nama Ida Rahmy Chalid.
Menurut Pakar Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Adi Suryadi Culla, dari catatan sejarah pemilu, popularitas tokoh-tokoh Kabupaten Maros tampaknya belum mencapai titik optimal di mata pemilih.
Beberapa faktor mungkin berkontribusi pada kesulitan ini, munculnya tokoh-tokoh baru yang menjadi sorotan masyarakat.
Di samping itu, pemilu kali ini menghadapi persaingan yang sangat ketat.
Dia menyoroti kemunculan mantan kepala daerah sebagai salah satu faktor penentu dalam dinamika politik saat ini.
Menurutnya, kehadiran mantan kepala daerah memberikan dimensi tambahan pada kompetisi ini.
Seperti Partai Golkar, komposisi calon-calon legislatifnya diisi tokoh-tokoh yang tidak sembarangan.
Ada mantan Wali Kota Parepare Taufan Pawe, mantan Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi, mantan Bupati Pangkep Syamsuddin A Hamid, dan mantan Wakil Bupati Soppeng Supriansa.
Di samping itu, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menugaskan Waketum DPP Golkar Nurdin Halid maju jadi caleg DPR RI.
Adapun dua petahana yakni Andi Rio Idris Padjalangi dan Supriansa masih mencalonkan diri.
Melangkah ke Partai Gerindra, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras bertekad mengamankan dua kursi di Dapil Sulsel II.
Bahkan, Pemilu kali ini Gerindra mendapat kekuatan baru dengan memunculkan anak dari Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman.
Namanya Andi Amar Ma'ruf Sulaiman.
Menurut Suryadi, dua partai ini berpotensi mengamankan dua kursi.
"Gerindra ini juga diuntungkan dengan pemilu nasional yang sangat berpengaruh karena menimbulkan ekor jas dari pencalonan Prabowo Subianto di Pilpres," kata Adi Suryadi, Jumat (15/12/2023).
"Gerindra di Pemilu yang lalu kan meningkat suaranya karena dampak dari Pilpres. Kemudian Golkar memang punya basis yang kuat secara tradisional," tambahnya.
Adi Suryadi berpendapat, partai penantang belum mampu mengalahkan posisi Golkar di Dapil Sulsel II.
Itu terbukti lantaran sejarah Pemilu di Sulsel, Golkar selalu tampil sebagai jawara.
"Tetapi bukan tidak mungkin, di tengah persaingan yang ketat antar partai. Golkar juga kan mengalami penurunan di sejumlah daerah. Jadi harus mampu bekerja maksimal," tandasnya. (*)
Keterangan: Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Adi Suryadi Culla
Ingat Yusran Tajuddin Ketua KPU Bone Terseret Kasus Markup Suara Caleg Sulsel? Segera Disidang DKPP |
![]() |
---|
Daftar 9 Caleg Terpilih Mundur Jadi Anggota DPRD Sulsel Demi Maju Pilkada, Siapa Calon Penggantinya? |
![]() |
---|
Ketua Bawaslu Mardiana Rusli: Tidak Ada Larangan Penyelenggara Pemilu Bicara ke Media |
![]() |
---|
Sosok Legislator PKS Nur Huda Waskitha Naik Motor Butut saat Pelantikan tapi Ternyata Jutawan |
![]() |
---|
8 Caleg Terpilih DPRD Sinjai Terancam Tak Dilantik, Dominasi Jagoan Nasdem-Golkar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.