Opini
Catatan di Kaki Langit: Pemilu Satu Putaran
Sekitar 60-an hari lagi, sebagai bangsa dengan corak ragam kebhinnekaan, kita akan tiba pada hari pelaksanaan pemilihan umum (pemilu).
Oleh: M Qasim Mathar
Pendiri Pesantren Matahari di Mangempang Maros
TRIBUN-TIMUR.COM - Saudara pembaca yang budiman, sekitar 60-an hari lagi, sebagai bangsa dengan corak ragam kebhinnekaan, kita akan tiba pada hari pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) pada tanggal 14 Februari 2024.
Dua ormas Islam besar di Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), sudah menggambarkan kebhinnekaan itu.
Para pemimpin/tokoh di kedua ormas itu tidak satu corak dalam sikap politik.
Muhaemin Iskandar dan Mahfud MD keduanya NU, tetapi bersebelahan dalam sikap politik.
Di Muhammadiyah, tokoh Amin Rais dan Din Sjamsuddin berbeda sikap politik dengan Sjafi i Maarif (alm.) dan Haedar Nasir.
Jadi, di kedua ormas itu para pemimpinnya berbeda corak sikap politik mereka, bukan hanya satu.
Dari antara tokoh NU tampak lebih bergairah di dalam bersikap politik.
Sementara dari antara tokoh Muhammadiyah lebih kalem dalam bersikap politik, kecuali beberapa tokohnya mirip sekali dengan tokoh NU yang sangat memburu kekuasaan politik.
Kalau NU masyhur dengan pesantren-pesantrennya, tak sedikit kiyai pesantren NU vokal dalam berpolitik praktis, bukan vokal menyerukan prinsipilnya pendidikan.
Sedang Muhammadiyah tidak masyhur dalam hal pesantren, tetapi ormas ini justeru bekerja mewujudkan lembaga pendidikan dari tingkat Taman Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi yang berprestasi dan berdedikasi cemerlang.
Tentu kebhinnekaan tampak semakin beraneka warna jika kita menyadari adanya umat beragama selain Islam sebagai warga bangsa kita.
Belum kita bicara sukusuku bangsa kita, tradisi budaya kita yang amat kaya, dan banyak aspek lainnya dari kehidupan bangsa kita, yang karena majemuknya, konflik sosial biasa muncul mengganggu kehidupan kita berbangsa.
Pembaca yang budiman, memerhatikan kebhinnekaan itu dan dinamika jelang pemilu 2024 pada saat ini, saya menyarankan, mari kita perhatikan dukungan kepada ketiga pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden hingga akhir Desember 2023 bulan ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.