Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penertiban APK di Makassar

DLH Kewalahan Copot APK Caleg di Pohon, 1 Bulan 7 Kg Paku Terkumpul, Siang Dicopot Malam Ada Lagi

Pantauan Tribun Timur, di jalan Veteran Utara, Makassar, hampir di setiap pohon di trotoar berisikan spanduk caleg 'nakal'.

|
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Timur
Spanduk calon legislatif terpantau terpaku di setiap pohon di jl Veteran Selatan, Makassar, Sulsel, Rabu (6/12/23).   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Masa Kampanye menjadi ajang perkenalan bagi para calon legislatif (caleg) dalam kontestasi pemilu.

Namun, dalam masa kampanye ini banyak caleg yang melakukan pelanggaran.

Seperti halnya memasang alat peraga kampanye (APK) di pohon dengan cara memaku.

Pantauan Tribun Timur, di jalan Veteran Utara, Makassar, Sulawesi Selatan hampir di setiap pohon di trotoar berisikan spanduk caleg 'nakal'.

Mulai dari caleg DPRD Kota Makassar, DPRD Sulsel, dan DPR RI.

Mereka memanfaatkan tempat-tempat terlarang untuk menjadi pusat perhatian.

Terlihat caleg Provinsi dapil dari Partai Gelora nomor urut 1 Budi Prasetya terpajang rapi.

Ada juga caleg Provinsi dapil 1 dari partai Ummat dengan nomor urut 1 Abd Hakim.

Bahkan spanduk dari caleg DPR RI dari Paratai Demokrat Abdul Rachmat Noer juga terlihat terpaku di pohon.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar Ferdi Mochtar mengatakan, sudah menertibkan setiap APK dari caleg yang memaku di pohon.

Bahkan, gerakan tersebut sudah dilakukan mulai dari masa sosialisasi para caleg.

"Dari satu setengah bulan lalu sudah mengumpulkan paku kurang lebih hampir 7 kilo, itu dicabut langsung di pohonnya," katanya saat dihubungi, Rabu (6/12/23).

APK yang dicabut oleh DLH Makassar, disimpan di posko pembibitan agar setiap caleg ingin mengambil APK mereka bisa langsung datang.

"Bukan cuma baliho, tapi spanduk promosi produk juga kami tertibkan yang ditancap di pohon," ujarnya.

Saat ini, kata Ferdi, DLH Makassar masih intens dalam pencabutan APK di pohon-pohon setiap jalan di Kota Makassar.

Pasalnya, pemakuan di pohon dapat merusak siklus pertumbuhan dari akar ke batangnya. 

Meskipun APK sering dicabut, masih saja selalu berdatangan APK baru tertempel di setiap pohon yang ada.

"Pada saat siang hari ditertibkan malam hari sudah ada lagi," kata dia. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved