Reaksi Pj Gubernur Sulsel Bahtiar saat Cek Alat Deteksi Tsunami di Pelabuhan Boddia Takalar
Alat deteksi tsunami dihadirkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) bekerja sama dengan BMKG dan Kemenhubla.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sakinah Sudin
TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin meninjau Pelabuhan Perikanan Boddia, Kabupaten Takalar, Minggu (3/12/2023) sore
Di tempat ini, Pj Gubernur Bahtiar meninjau Stasiun Pasang Surut Air Laut yang berfungsi untuk mendeteksi dini tsunami (Early warning system/Ina-TEWS).
Alat deteksi tsunami dihadirkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) bekerja sama dengan BMKG dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (di bawah naungan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia).
"Kami menggunakan sensor radar dan sensor pressure untuk menentukan ketinggian air laut," kata Staf Badan Informasi Geospasial, Hadi Wijaya.
Hadi Wijaya menjelaskan data terkirim terus menerus ke database di BIG di Cibinong, Bogor.
Database tersebut digunakan untuk sharing data dengan BMKG.
"Cara kerjanya, kalau misalkan ada penurunan air yang signifikan dari biasanya, BMKG akan memberikan notice ada anomali air," ujarnya.
"Sehingga kami nanti di BIG sebagai penyedia data dan BMKG memutuskan dari data tersebut terkait ada atau tidaknya potensi tsunami," jelas Hadi Wijaya.
Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar mengatakan pelabuhan Boddia harus dikelola secara profesional dalam jangka panjang.
Pengelolaan pun tidak hanya mengandalkan kekuatan APBD dan APBN, tetapi juga memiliki solusi alternatif pendanaan.
Kata Bahtiar, ada sekitar 200 ribu nelayan di Sulsel, 16 ribu diantaranya merupakan nelayan Takalar yang aktif melaut.
Olehnya, lanjut dia, kelautan dan perikanan harus menjadi perhatian.
"Itu semakin membuat kita harus lebih konsentrasi, ternyata pantai kita luas dan panjang," kata Bahtiar/
"Serta potensinya besar sekali. Takalar saja 74 kilometer," jelasnya.
Pada kesempatan itu, salah satu nelayan Daeng Laja, curhat dengan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar.
Ia bersama nelayan ingin dibuatkan pemecah ombak diluar tanggul.
"Dengan adanya kunjungan dari Bapak Gubernur, Kami ingin dibuatkan pemecah ombak di luar tanggul untuk berlabuh atau tempat sandar perahu-perahu nelayan," kata Daeng Laja. (*)
Bupati Takalar Firdaus Manye Minta Pejabat Gunakan Anggaran Sesuai Peruntukannya |
![]() |
---|
Bupati Takalar Firdaus Manye: Rp23,6 Miliar di APBD Perubahan untuk Infrastruktur hingga UMKM |
![]() |
---|
Bupati Firdaus dan DPRD Takalar Setujui APBD Perubahan, Anggaran Naik Rp23,6 Miliar |
![]() |
---|
Bupati Takalar Kumpulkan Camat dan OPD, Firdaus Daeng Manye: Samakan Langkah di Sisa Tahun |
![]() |
---|
Anak-anak Keracunan, Netizen Geram: Benarkah Makan Bergizi Gratis yang Salah? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.