Makassar Leadership Summit 2023
CEO Sintesa Group Shinta Kamdani Bangkitkan Semangat Perempuan di Makassar Jadi Pemimpin
Generasi ketiga Sintesa Group, Shinta Kamdani membangkitkan semangat perempuan di Sulawesi Selatan untuk menjadi pemimpin.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Generasi ketiga Sintesa Group, Shinta Kamdani membangkitkan semangat perempuan di Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk menjadi pemimpin.
Shinta hadir di Makassar Leadership Summit (MLS) 2023 sebagai salah satu pembicara dengan tema Woman Leadership, Membangun Kepemimpinan Perempuan.
Agenda ini berlangsung di Hotel Claro Makassar, Jl AP Pettarani, Senin (27/8/2023).
Shinta tampil energik di depan peserta MLS yang didominasi kalangan pengusaha, pekerja, dan pemuda.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) pusat ini mengawali materinya dengan berbagi perspektif tentang pentingnya kepemimpinan perempuan dalam pertumbuhan ekonomi lewat akselerasi pertumbuhan bisnis.
Baca juga: Alasan Sulsel Tak Pernah Jadi Tuan Rumah Pertemuan Pimpinan Dunia
Kenapa kepemimpinan perempuan penting? Sebab yang namanya pemberdayaan perempuan untuk menjadi pemimpin adalah smart ekonomi.
"Studi menunjukan jika kita memberikan kesempatan sama bagi perempuan untuk bisa berkontribusi, pertumbuhan ekonomi juga akan meningkat secara global aka hingga USD 12 triliun pada 2025," sebut Shinta.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Shinta menjawab, bahwa partisipasi angkatan kerja perempuan naik 3 persen saja, PDRB Indonesia akan naik sampai USD 135 miliar 2025.
Data di atas menurut CEO Sintesa Group ini adalah fakta bahwa perempuan memang harus dilibatkan dalam ekonomi.
Mendorong partisipasi perempuan adalah bagian besar dalam mendukung kesetaraan gender.
Dalam konteks bisnis, berarti perusahaan harus mengeliminasi praktik diskriminasi pada perempuan.
"Kita harus memastikan proses berdasarkan rekrutmen dan promosi berdasarkan perspektif gender.
Sehingga dapat memberi kesempatan bagi perempuan untuk mencapai puncak karirnya sebagai pemimpin," jelasnya.
Wanita kelahiran Jakarta 1967 ini juga menyinggung keuntungan ketika perempuan menjadi pemimpin.
Antara lain, perempuan membawa perspektif dan pendekatan berbeda terhadap bisnis.
Juga menghasilkan tempat kerja yang lebih inklusif serta kinerja yang lebih baik bagi perusahaan.
Di sisi lain, kemajuan kesetaraan gender Indonesia masih menempati posisi ke 87 dari 146 negara di dunia.
CEO PT Vale Febriany Eddy Jelaskan Prinsip ESG dalam Kelola Perusahan Tambang |
![]() |
---|
Solihin Jusuf Kalla di Makassar Leadership Summit: Kalla Group Jadikan ESG sebagai Budaya |
![]() |
---|
Cerita Tanri Abeng Jadi Orang Kepercayaan Soeharto saat Indonesia Dilanda Krisis Ekonomi |
![]() |
---|
Di Hadapan Peserta Makassar Leadership Summit, JK Cerita Perjalanan Jatuh Bangunnya Rintis Bisnis |
![]() |
---|
Jusuf Kalla Pacu Spirit Bisnis Peserta MLS, Pengusaha Hebat 'Mesti' Lahir di Tanah Sulawesi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.