CEO Sintesa Group Shinta Kamdani Bangkitkan Semangat Perempuan di Makassar Jadi Pemimpin

Yang menjadi keprihatinan adalah saat perempuan ada dalam suatu perusahaan, rata-rata posisinya hanya sampai di middle managemen.

Apalagi saat ia sudah berstatus sebagai ibu rumah tangga, 

"Banyak permpuan yang punya maslaah work life balance dengan kata lain  dari pada saya dipromosi susah-susah saya tidak bisa keseimbangan dalam rumah tangga lebih baik posisinya di situ saja," ulasnya.

Pada kenyataannya banyak sekali tantangan bagi perempuan untuk menuju puncak karirnya, mulai dari stigma hingga dukungan keluarga.

Apindo sebagai asosiasi perusahaan terus menerapkan ekosistem enabler bagi pemberdayaan perempuan.

Visi Apindo ialah bagaimana bisa menciptakan lapangan kerja.

Sebagai ekosistem enabler, Apindo  mendorong penerapan inklusivitas dan pemberdayaan perempuan dalam dunia usaha.

Kemudian melakukan advokasi untuk mempromosikan gender main streaming.

"Kami juga menyusun panduan kesetaraan dan inklusivitas di tempat kerja yang disertai dengan buku modul pelatihan tim fasilitator penerapan kesetaraan dan inklusivitas di tempat kerja," katanya. 

Selain memimpin perusahaan, Shinta juga terlibat dalam berbagai kegiatan bisnis dan sosial.

Antara lain WKU Koordinator III Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia), Koordinator Regional untuk Asia-Pasifik dan Anggota Dewan Eksekutif Kamar Dagang Internasional (ICC).

Pendiri Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), Koalisi Bisnis Indonesia untuk Pemberdayaan Perempuan (IBCWE) dan Angel Investment Network Indonesia (ANGIN), serta Anggota APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia.

Shinta dipilih oleh PBB sebagai salah satu dari 30 pemimpin perusahaan global untuk bergabung dengan Global Investors for Sustainable Development (GISD Alliance). 

Ia juga terpilih untuk menjabat sebagai Ketua B20 Indonesia selama Presidensi Indonesia pada KTT G20 2022.

Pada tahun 2017, Shinta menerima penghargaan dari Raja Swedia dan Belgia sebagai Komandan Bintang Kutub oleh Raja Carl XVI Gustaf dari Swedia dan Komandan Ordo Leopold dari Belgia atas keterlibatannya dalam meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara. (*)