UMP Sulsel
DPRD Sulsel Setuju Upah Buruh Naik, Rahman Pina Sebut Harga Kebutuhan Naik Signifikan
Ketua Fraksi Golkar Sulsel ini menilai, pemprov harus punya komitmen meningkatkan kesejahteraan buruh.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Komisi E DPRD Sulsel, Rahman Pina meminta Pemprov Sulsel memperhatikan nasib kesejahteraan para buruh.
Salah satunya adalah, menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) Sulsel pada Tahun 2024.
Ketua Fraksi Golkar Sulsel ini menilai, pemprov harus punya komitmen meningkatkan kesejahteraan buruh.
Apalagi melihat kondisi sekarang, kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat turut merangkak drastis.
Hal itu lantaran beberapa bulan terakhir, Indonesia menghadapi tantangan ekonomi serius dengan laju inflasi yang terus meningkat.
Dampaknya mulai terasa oleh masyarakat, terutama dalam peningkatan biaya hidup sehari-hari.
Salah satu dampak paling langsung dari inflasi adalah menurunnya daya beli masyarakat.
Harga kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, dan daging melonjak tajam, membuat belanja bulanan semakin memberatkan bagi keluarga.
Tak hanya itu, inflasi juga memberikan dampak pada sektor pendidikan.
Biaya pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi ikut merangkak naik.
Di sektor pekerjaan, karyawan merasakan dampak inflasi melalui peningkatan harga transportasi dan makanan di luar.
Beberapa perusahaan mulai merespons dengan meninjau ulang kebijakan kenaikan gaji, tetapi belum tentu dapat menutupi seluruh kebutuhan karyawan.
Olehnya, pemerintah diharapkan segera mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan ekonomi dan mengendalikan laju inflasi.
Dengan melihat kondisi itu, serikat pekerja meminta UMP 2024 naik menjadi 7,14 persen atau menjadi Rp 3,5 juta dari UMP sebelumnya Rp 3,3 juta.
Walau demikian, pihak pengusaha hanya mampu UMP 2024 naik 1,45 persen atau menjadi Rp 3,4 juta.
Rahman Pina menilai, tuntutan buruh untuk kenaikan UMP Sulsel 2024 adalah hal yang wajar."Saya kira permintaan itu wajar, karena harga harga juga mengalami kenaikan signifikan," kata Rahman Pina kepada Tribun-Timur, Senin (20/11/2023) usai ba'da Ashar.
Ia berharap ada kebijakan yang dapat meredakan beban ekonomi mereka dan menjaga keseimbangan kehidupan sehari-hari, terutama para pekerja di bawah naungan perusahaan swasta.
"Ya, kita berharap permintaan itu dipenuhi," harapnya.
Adapun hasil rapat pleno Dewan Pengupahan di Aerotel Smile Hotel, Jl Muchtar Lutfi, Makassar pada Jumat (17/11/2023) menyodorkan dua usulan terkait Upah Minimum Provinsi (UMP) Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024.
Nasib kesejahteraan buruh kini di tangan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
"Dewan Pengupahan hanya merekomendasikan sebagai bahan pertimbangan Gubernur yang putuskan UMP," jelas Kabid Industrial Disnakertrans Sulsel, Akhryanto saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Senin (20/11/2023).
Keputusan akhir terkait UMP SUlsel kini diserahkan kepada Pj Gubernur Sulsel.
Akhryanto mengatakan Bahtiar Baharuddin akan mendiskusikan hasil rapat pleno bersama timnya.
"Pak Gubernur pasti punya staf ahli dan staf khusus untuk di diskusikan (UMP 2024)," lanjutnya.
Diketahui, hasil rapat pleno menunjukkan perbedaan perhitungan antara unsur pekerja dan pengusaha.
Serikat pekerja bersepakat berakar dari Pasal 191 A UU No 6 Tahun 2023 tentang Pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang no 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja.
Kemudian menggunakan regulasi PP no 78 Tahun 2015.
Hasil perhitungannya meminta kenaikan sekitar 7,14 persen.
Sementara pihak pengusaha sepakat menggunakan PP 51 Tahun 2023 sesuai arahan Kementrian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
PP 51 Tahun 2023 tentang pengupahan ditetapkan dengan mencabut PP sebelunya PP No 36 tahun 2021.
PP 51 Tahun 2023 ini baru ditetapkan pada 10 November 2023 lalu.
Hasil perhitungannya ada kenaikan sekitar 1,45 persen.
"Kalau mengacu aturan ya (berdasar) PP 51 tahun 2023. Itu sudah diundangkan dan dicatat lembaga negara," kata Akhryanto. (*)
KSPSI Sulsel Minta UMP 2026 Naik 10,5 Persen, Jufri Rahman: Kita Mesti Bijak |
![]() |
---|
Serikat Buruh Desak Pemprov Sulsel Naikkan UMP 10,5 Persen |
![]() |
---|
Pengusaha dan Buruh di Sulsel Belum Deal soal Struktur Skala Upah |
![]() |
---|
Buruh Desak Pj Gubernur Evaluasi SK UMP 1,45 Persen Sampai Desember, KSPSI Siapkan Gugatan |
![]() |
---|
Tolak UMP Sulsel 2024, Serikat Pekerja dan Buruh Tuding Pj Gubernur Tunduk Kepentingan Oligarki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.