Fraksi Gerindra Sebut Fungsi Anggaran DPRD Luwu Diabaikan, RABPD 2024 Dibahas Maraton

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 menuai respon buruk dari sejumlah fraksi.

Ketua Fraksi Gerindra Andi Mammang menilai, mekanisme pembahasan RAPBD menghilangkan fungsi budgeting atau anggaran dari anggota DPRD.

Sebab, RAPBD 2024 itu tak bahas di komisi setelah mendapat jawaban dari Bupati Luwu, Basmin Mattayang.

"Tapi usulan pada saat Badan Musyawarah (Bamus) pimpinan tidak mengakomodir usulan tersebut maka kami lebih baik walk out," kata Mammang, Kamis (16/11/2023).

"Dan kami dari beberapa fraksi tidak  pernah sama sekali menghalangi apa yang dilakukan teman-teman dan pimpinan terkait pembahasan APBD 2024 tersebut, kalau mereka menganggap itu sudah benar dia lakukan sesuai UU atau aturan kami katakan silakan dilanjut," lanjut dia.

Kata Andi Mammang, partainya sendiri mengambil sikap untuk tidak terlibat dalam pembahasan RAPBD 2024 yang dilakukan.

"Tapi kami dari beberapa fraksi tetap mempunyai sikap dengan tidak terlibat dalam pembahasan yang dilakukan," ujarnya.

Dirinya menambahkan, penambahan jadwal pembahasan Bamus belum menjadi solusi polemik RAPBD 2024.

"Kemudian juga di hasil Bamus diberikan lagi waktu selama tiga hari membahas dan satu hari finalisasi," katanya.

"Tapi kan tidak mungkin kami mau ikut di situ karna kembali lagi pandangan umum. Usulan kami tidak sesuai dengan yang ada di jadwal Bamus itu," terangnya.

Sementara itu, Wakil Ketua II DPRD Luwu Zulkifli saat dikonfirmasi Tribunluwu.com pun membenarkan hal tersebut.

Legislator Partai Golkar ini mengaku, pimpinan DPRD Luwu sepakat tak mengulang pembahasan RAPBD 2024.

"Tidak ada pengulangan dinda, yang ada penambahan jadwal pembahasan," jelasnya, Rabu (15/11/2023).

Meski sempat diwarnai aksi walk out dari sejumlah fraksi, sambung Zulkifli, polemik RAPBD 2024 telah selesai dibahas Bamus.

"Sudah selesai kemarin dinda. Finalisasi masih dalam tahap pembahasan RAPBD 2024," terangnya.