APBD Pokok 2024
Anggaran Dinkes Sulsel Rp 300 M di APBD 2024, Stunting Jadi Prioritas
Anggaran tersebut bakal kembali dibagi ke beberapa program prioritas hingga belanja rutin operasional.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel telah merumuskan kebutuhan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pokok 2024.
Kepala Dinkes Sulsel dr Ishaq Iskandar mengaku total anggaran di APBD pokok 2024 sekitar Rp 300 M.
Anggaran tersebut bakal kembali dibagi ke beberapa program prioritas hingga belanja rutin operasional.
"Sekitar Rp 300 M di APBD Pokok 2024," jelas Kepala Dinkes Sulsel dr Ishaq Iskandar saat ditemui di Rujab Gubernur Sulsel, Senin (13/11/2023).
"Tapi jumlah itu terbagi untuk operasional, pegawai,hal-hal prioritas seperti stunting dan lain-lain," lanjutnya.
Dinkes Sulsel mendapat tantangan khusus dari Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
Utamanya dalam menurunkan angka stunting di Sulsel yang kini masih diangka 27 persen.
Selain itu, pengentasan gizi buruk pada anak juga jadi prioritas.
Sebab saling berkaitan dengan dampak stunting di Sulsel.
"Kami tetap prioritas utama soal stunting dan gizi buruk yang lain," jelas dr Ishaq Iskandar.
Lebih lanjut, Dinkes Sulsel juga menaruh perhatian ke penyakit tidak menular.
dr Ishaq fokus membawa Sulsel bisa mencetak generasi muda yang sehat menjelang bonus demografi di 2045.
"Kemudian perhatian ke penyakit tidak menular seperti hipertensi, kanker, jantung dan penyakit menular juga Seperti diare, ISPA yang perlu kita waspadai," jelas dr Ishaq.
"Karena hal-hal seperti ini akan menghambat generasi muda penerus kita. Kalau kita punya anak sehat cerdas akan menjadi bonus demografi yang lebih baik dan bermanfaat untuk Indonesia kedepan," lanjutnya.
Peningkatan pelayan kesehatan mendapat porsi pada APBD 2024.
Terutama peningkatan pelayanan untuk daerah terpencil dan terluar di Sulsel
Meski begitu dr Ishaq Iskandar masih belum merincikan alokasi anggaran Dinkes Sulsel di 2024.
"Pulau terluar yang jauh it, perlu kita tambah lagi pelayanannya, dan daerah terisolir. Sebenarnya sudah ada tetapi intensitas (masih kurang). Nanti kita elaborasi bersama," katanya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.