Dugaan Pelecehan di Bulukumba Berujung Damai, Kemarin MA Klaim Dipegang Bagian Sensitifnya oleh Bos

TRIBUN-TIMUR.COM,BULUKUMBA- Kasus dugaan pelecehan seksual terhadap salah satu karyawati rumah makan di Bulukumba, disebut berujung damai.

Hal ini disampaikan salah satu kerabat korban, Lattol saat menemui Tribun-Bulukumba.com, di salah satu kafe di Kota Bulukumba.

Lattol mengatakan, perdamaian tersebut terjadi karena adanya kesepakatan antara kedua pihak.

Terduga pelaku mengakui perbuatannya dan siap bertanggung jawab terhadap MA (18).

“Diselesaikan secara adat, secara kekeluargaan oleh kedua belah pihak. Pihak pelaku mau bertanggungjawab terhadap perbuatan pelaku,” kata dia, Senin (13/11/2023)

Berdasarkan keputusan pemangku adat, lanjut Lattol, pelaku diwajibkan membayar denda adat kepada korban.

Namun tak disebutkan nominal kompensasi yang dikenakan kepada pelaku.

Salah satu syarat perdamaian, pihak korban meminta izin operasional rumah makan tempat korban bekerja dicabut.

Langkah ini sebagai efek jera dan mencegah peristiwa serupa tidak lagi terjadi.

“Mewakili keluarga (korban), rencananya saya akan cabut laporan polisinya korban,” jelasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bulukumba, AKP Abustam mengatakan belum menerima surat pencabutan laporan polisi dari pihak korban.

“Belum ada sampai ke saya surat pencabutannya. Iya, infonya begitu. Tapi kami belum terima surat perdamaiannya,” kata dia saat dikonfirmasi.

Hingga saat ini, pihak pelaku belum dapat dikonfirmasi soal dugaan kasus pelecehan seksual.

Sebelumnya, MA karyawati yang bekerja di salah satu rumah makan klaim  dilecehkan oleh bosnya sendiri.

Dugaan pelecehan tersebut terjadi di ruang belakang warung pada Sabtu, 11 November 2023 kemarin.