Opini
Pada Akhirnya Situs itu Dilenyapkan
SEKELOMPOK anak muda, menamakan diri mereka Aliansi Peduli Budaya, melayangkan protes di media sosial.
Penghargaan begengsi yang menjadi brand internasional, yang didalamnya seharusnya peran sosial masyarakat, sejarah dan kebudayaan.
Sayangnya, pengelola Geopark Maros-Pangkep tak berkomentar.
Hingga pada Jumat 27 Oktober 2023, aliansi menggelar diskusi terbuka di Perpusatakaan Daerah Maros, mereka pun tak hadir.
Hanya ada perwakilan Geopark Youth Forum yang menjadi peserta diskusi.
Dalam keterangannya, bangunan kelak akan menghidupkan daya upaya dan kreatifitas anak muda di Maros.
Sekretariat itu, adalah rumah bersama.
Pernyataan senada dengan Dinas PUTRPP Maros –juga tak hadir dalam diskusi.
Lalu belakangan mengatakan, pembongkaran itu adalah bagian dari revitalisasi.
Meski ungkapan ini berbanding terbalik, sebab sejak awal Dinas tidak melibatkan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) karena menganggap bukan situs.
Mereka tak lihat, bahwa sejak tahun 2002, di depan bangunan terpasang plang informasi situs.
Terdaftar melalui Keputusan Bupati Maros, Nomor 360/KPTS/433/IX/2002.
Sejatinya informasi itu menjadi pelindungnya, tapi apa daya, aturan sepertinya memang untuk dilanggar.
Perwakilan Biro Hukum Pemerintah Daerah Maros, menyayangkan gegabahnya Dinas PUTRPP.
“Setelah ramai protes di media sosial, kami kemudian mencari SK penetapan itu. Dan memang ada dan ketemu,” katanya.
Revitalisasi dalam pandangan lain, mensyaratkan keseriusan dan ketelitian yang mumpuni.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.