Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BCF dan Dinkes Sulsel Libatkan Mahasiswa Cegah Dini Penyebaran Tuberkulosis

Program ini merupakan implementasi program kolaborasi multi stakeholder untuk percepatan eliminasi TBC di Indonesia.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Ishaq Iskandar saat mengisi kegiatan edukasi dan skrining Tuberculosis (TBC) di Kampus STIK Tamalatea Makassar, Selasa (31/10/2023).  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 300 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea Makassar, mengikuti kegiatan edukasi dan skrining Tuberculosis (TBC), Selasa (31/10/2023). 

Hal ini menyambut Hari Kesehatan Nasional pada Sabtu (12/11/2023) mendatang.

Edukasi dan skrining TBC digagas oleh Bakrie Center Foundation (BCF), Kadin Indonesia, Yayasan Masyarakat Peduli TB Sulsel (YAMALI TB) serta berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulsel dan Makassar.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi dini penyebaran Tuberkulosis. 

Program ini merupakan implementasi program kolaborasi multi stakeholder untuk percepatan eliminasi TBC di Indonesia.

Pada kesempatan ini, melalui giat edukasi dan skrining TBC di STIK Tamalatea Makassar, Kadinkes Sulsel, Ishaq Iskandar, juga ikut dalam deklarasi Kampus Zero TB, menyatakan komitmen untuk menempatkan isu TBC sebagai isu krusial dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat.

Menurtunya, berbagai upaya eliminasi TBC terus dilakukan dalam upaya pencegahan, penemuan kasus.

Baik secara aktif maupun laten, diagnosis, hingga terapi dan pengobatan. 

"Saya berharap kegiatan kolaborasi antara BCF dan perguruan tinggi dapat memberikan kontribusi untuk mencapai target eliminasi TBC di Sulsel," kata Ishaq Iskandar.

Berdasarkan data, saat ini di Indonesia diperkirakan jumlah kasus baru TBC hampir satu juta orang atau 969.000 orang. 

Hingga sampai Bulan Oktober 2023, treatment coverage yang dilakukan baru mencapai 59 persen dari Kemenkes RI.

Itu artinya, masih ada 41 persen kasus yang belum ditemukan dan diobati akan terus menjadi sumber penular TBC di masyarakat. 

Di Kota Makassar, target penemuan kasus TBC di tahun 2023 yaitu sebanyak 14.898 kasus.

Sedangkan secara provinsi, target capaian penemuan kasus aktif tersebut sebanyak 47.075 kasus. 

Kendati demikian, baru tercapai hingga Oktober 2023 sebanyak 21.667 kasus.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved