Kenyataan-kenyataan aktual itu mestinya menjadi panggilan bagi generasi muda untuk mengambil keputusan ikut barpartisipasi dalam politik. Khususnya mengambil peran dalam mendorong lahirnya anggota parlemen yang berkualitas.
Baik terjun langsung sebagai caleg, maupun menjadi tim sukses untuk caleg yang kita kenal reputasi dan rekam jejaknya dan dinilai layak dititipi amanah pada pemilu yang akan datang.
Cukuplah peringatan dari Bertolt Brecht, seorang penyair Jerman, yang juga dramawan berikut ini sebagai tamparan untuk mengakhir apatisme politik di kalangan anak muda.
“Buta yang terburuk adalah buta politik. Dia tidak mendengar, tidak berbicara dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Dia tidak tahu bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu dan obat, semua tergantung pada keputusan politik. Orang yang buta bangga dan membusungkan dadanya mengatakan bahwa ia membenci politik. Si dungu tidak tahu bahwa dari kebodohan politiknya lahir pelacur, anak terlantar, dan pencuri terburuk dari semua pencuri, politisi buruk, rusaknya perusahaan nasional dan multinasional yang menguras kekayaan negeri.”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.