Lahir di Makale, Ini Sosok Pastor Fransiskus Nipa, Dilantik sebagai Uskup Agung Koajutor Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM - Paus Fransiskus secara resmi mengangkat Pastor Fransiskus Nipa sebagai Uskup Agung Koajutor Makassar di Keuskupan Agung Makassar (KAMS).

Pengumuman ini disampaikan oleh Sri Paus melalui media Vatikan pada Sabtu (21/10/2023) pukul 12.00 waktu Roma atau pukul 17.00 WIB.

Uskup Koajutor adalah gelar umum yang diberikan dalam Gereja Katolik Roma kepada uskup yang akan menggantikan uskup lain dalam suatu keuskupan, meskipun uskup yang akan digantikan tersebut belum secara resmi mengundurkan diri, biasanya karena alasan pensiun.

Pastor Fransiskus Nipa akan membantu Mgr John Liku, uskup saat ini, dalam menjalankan tugasnya sampai saat pengunduran diri Mgr Liku diakui sepenuhnya oleh Tahta Suci Vatikan.

Mgr John Liku telah memutuskan untuk mengundurkan diri karena pertimbangan kesehatan, sesuai dengan ketentuan dalam Kitab Hukum Kanonik 401 ayat 1, yang memungkinkan seorang uskup untuk mengajukan pengunduran diri setelah mencapai usia 75 tahun.

Dalam rangka membantu Mgr Liku Ada dalam karya pelayanannya, Vatikan memilih seorang Uskup Koajutor. Berikut adalah profil singkat Pastor Fransiskus Nipa yang dilansir dari Mirifica.Net:

Pastor Fransiskus Nipa lahir di Makale, Tana Toraja, pada tanggal 29 Januari 1964.

Ia ditahbiskan sebagai imam pada tanggal 3 Juli 1990.

Setelah tahbisan, ia menjabat beberapa posisi, termasuk sebagai Vikaris Paroki Messawa (Mamasa) (1990-1995), Pastor Paroki Polewali (1995-1997), dan Vikaris Paroki 'Maria Ratu Rosario' Kare (Makassar)(1997-1998).

Selain melayani pastoral, Pastor Fransiskus juga melanjutkan pendidikannya. Antara tahun 1998 dan 2000, ia belajar hukum Gereja di Roma dan meraih Lisensiat.

Setelah kembali dari Roma, Pastor Fransiskus Nipa dipercaya sebagai Defensor Vinculi II di Tribunal Keuskupan Agung Makassar pada tahun 2000.

Ia juga menjabat sebagai Direktur Seminari Tahun Orientasi Rohani dari tahun 2000 hingga 2022, dan menjadi dosen di Sekolah Tinggi Kataketik dan Pastoral Rantepao (Stikpar) sejak tahun 2000.

Dari tahun 2003 hingga 2004, beliau terpilih sebagai Sekretaris Tim Perumusan Program Pastoral Keuskupan Agung Makassar.

Selain itu, ia juga menjabat sebagai Sekretaris Panitia Persiapan Sinode Keuskupan (2012-2012), Hakim di Tribunal Keuskupan Agung Makassar (2005-sekarang), Vikaris Yudisial sejak 2006, dan Anggota ex officio Dewan Iman dan Kolegium Konsultor sejak tahun 2008.

Selain itu, ia juga adalah Vikaris Paroki Katedral Hati Kudus dari tahun 2013 hingga sekarang.(*)