Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kekeringan Meluas, Layanan Kesehatan Hingga Pusat Perbelanjaan Krisis Air Bersih di Makassar

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar Achmad Hendra Hakamuddin membenarkan itu.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Alfian
Tribun-Timur.com
Fenomena El Nino membuat musim kemarau semakin kering. Jeneponto jadi kabuapten terkering di Sulsel 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Layanan kesehatan di Kota Makassar terdampak krisis air bersih.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar Achmad Hendra Hakamuddin membenarkan itu.

Kata Hendra- sapaannya, BPBD telah menerima laporan terkait krisis air bersih di sejumlah puskesmas. 

Diantaranya Puskesmas Tamalanrea, Layang,  Tamamaung, dan Puskesmas Kapasa.

Informasinya, beberapa puskesmas tersebut terpaksa harus membeli air  untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya.

"Laporan yang masuk, di puskesmas tersebut, tidak ada air sama sekali. Mereka terpaksa membeli air untuk memenuhi kebutuhannya. Namun kita sudah upayakan untuk mendistribusikan air bersih ke sana," kata Achmad Hendra, Jumat (20/10/2023).

Hendra mengakui, cakupan kekurangan air bersih semakin hari semakin meluas.

Kini, sudah cukup sepuluh kecamatan yang terkonfirmasi mengalami kekurangan air bersih.

Antara lain Kecamatan Ujung Tanah, Biringkanaya, Tamalanrea, Tallo, Bontoala, Panakkukang, Manggala, dan Makassar, Wajo dan Tamalate 

"Dampak dari kekeringan ini, bertambah dua kecamatan lagi yang krisis air bersih. Yakni Kecamatan Wajo dan Tamalate," ungkapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Makassar, dr Nusaidah Sirajuddin mengakui memang ada beberapa puskesmas yang butuh air bersih. Terutama puskesmas yang berada di wilayah Utara dan Timur Makassar.

"Kami sudah menginformasikan ke seluruh puskesmas untuk segera melaporkan jika ada yang butuh air bersih supaya segera kami koordinasikan dengan BPBD," ujarnya.

Krisis air bersih tidak hanya terjadi di rumah-rumah warga dan layanan kesehatan.

Pusat perbelanjaan yang berlokasi di Jl Urip Sumoharjo, Nipah Mall.

Dampak dari krisis air itu, manajemen Nipah Mal terpaksa harus tutup untuk sementara waktu.

Untuk diketahui, total penduduk yang terdampak krisis air bersih hingga saat ini  sebanyak 162.995 jiwa (48.184 KK).

Dari jumlah itu, sebanyak 8.082.501 liter air yang sudah terdistribusi. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved