Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Film Rantemario dari Timur Indonesia Segera Tampil di Festival Film Internasional

Executive Produser Film Rantemario Andi Rukman Karumpa menyatakan film layar lebar Rantemario akan berpartisipasi di sejumlah festival internasional.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Abdul Azis Alimuddin
DOK PRIBADI
Executive Produser Film Rantemario sekaligus Ketua Umum HIKMA Enrekang Andi Rukman Karumpa (tengah) bersama kru dan pemeran film saat peluncuran produksi film di Hotel Claro, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (17/10/2023) malam. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Executive Produser Film Rantemario Andi Rukman Karumpa menyatakan film layar lebar Rantemario akan berpartisipasi di sejumlah festival film internasional di Eropa akhir tahun 2023.

Film ini mampu memperkenalkan pariwisata Sulsel, ditargetkan harus tuntas pada akhir November 2023.

Andi Rukman Karumpa mengatakan festival film internasional di Eropa diagendakan pada Desember.

Pihaknya pun harus merampungkan proses produksi pada akhir November.

Rencananya, film Rantemario akan diikutkan pada festival film di Inggris dan Jerman.

Selain itu, film yang diproduksi oleh Cahayaditama bekerjasama Himpunan Keluarga Massenrengpulu itu juga dilaunching dan diputar di sejumlah negara di Eropa, termasuk Prancis dan Belanda.

Olehnya itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengurus Hikmah yang ada di negara-negara Benua Biru.

"Insya Allah, produksi kami rampungkan akhir November karena kami kejar tayang untuk mengikutkan film Rantemario di Inggris, dan ada satu juga di Jerman," katanya seusai launching produksi film Rantemario di Hotel Claro, Makassar, Rabu (18/10/2023).

Adapun untuk launching di dalam negeri, kata dia, bakal dilaksanakan setelah di Eropa.

Film yang telah mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI ini bakal diluncurkan secara serentak di 23 provinsi, yang memiliki kepengurusan Hikma.

Guna merealisasikan seluruh target itu, Andi Rukman pun berpesan agar seluruh kru mampu menjaga kebugaran dan kesehatan, serta kedisiplinan waktu.

Dengan begitu, sisa waktu sekitar 45 hari dapat dimaksimalkan.

Apalagi, syuting film ini mengambil empat lokasi yakni Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Maros dan Enrekang.

Adapun lokasi syuting diakui Andi Rukman banyak mengeksplorasi potensi wisata daerah.

Selain puncak Rantemario yang masuk tujuh puncak gunung tertinggi di Indonesia, juga dilakukan di kawasan wisata Malino, Gowa dan Rammang-rammang di Maros.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved