Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Terungkap Alasan Syahrul Yasin Limpo Simpan Cek Rp2 Triliun di Rumah

 Febri Diansyah mengungkapkan alasan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyimpan cek BCA Rp2 triliun di dalam rumah dinasnya.

|
Editor: Ari Maryadi
Tribunnews.com
Kolase mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan kuasa hukum Febri Diansyah. 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Febri Diansyah mengungkapkan alasan Syahrul Yasin Limpo menyimpan cek BCA Rp2 triliun di dalam rumah dinasnya.

Kuasa hukum mantan Menteri Pertanian itu mengatakan, cek Rp2 triliun itu disimpan Syahrul karena dianggap unik.

Febri Diansyah mengungkapkan pernah diceritakan Syahrul soal cek Rp2 triliun itu sebelum digeledah KPK.

"Pak Syahrul saat itu sempat sampaikan ke kami, ia hanya menyimpan cek itu karena unik saja. Dalam pikiran beliau, mana ada orang punya tabungan Rp2T dan mana mungkin ada cek dengan nilai uang sebesar itu," kata Febri Diansyah kepada awak media, Selasa (17/10/2023), dikutip dari Tribunnews.com.

Febri Diansyah membenarkan penyampaikan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bahwa cek BCA Rp2 triliun itu palsu alias bodong.

Menurut Febri, cek Rp2 triliun itu memang tak ada isinya.

"Ya seperti yang dijelaskan oleh PPATK, terjawab sudah, memang cek dengan tulisan 2T itu enggak ada isinya," kata Febri kepada awak media, Selasa (17/10/2023).

Namun, lebih lanjut Febri mempersilakan apabila KPK tetap ingin mendalami cek tersebut.

Ia mengatakan, SYL hingga sekarang belum dikonfirmasi KPK terkait cek dimaksud.

"Tapi ya silakan saja KPK mendalami dengan kewenangan yang ada. Sampai saat ini juga klien kami belum dikonfirmasi tentang hal ini," kata eks juru bicara KPK ini.

Sebelumnya, PPATK menyebut bahwa cek senilai Rp2 triliun yang ada di rumah dinas mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo terindikasi palsu.

Nama yang tercantum dalam cek tersebut, kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, terindikasi sering melakukan penipuan.

"Ya kami sudah cek. Nama tersebut terindikasi sering melakukan penipuan. Dokumen yang ada juga terindikasi palsu," kata Ivan kepada awak media, Selasa (17/10/2023).

Ivan mengungkap modus yang biasa dilakukan penipu dengan cek bodong.

Salah satu modus dari sekian banyak yang disebut Ivan ialah mereka menyuap orang PPATK agar cek itu bisa cair.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved