Pemprov Sulsel Kewalahan Bayar Utang Rp455 Miliar, TPP ASN Jadi Beban
Diketahui, Pemprov Sulsel saat ini defisit Rp1,5 triliun. Baru bisa dibayarkan sebanyak Rp1,1 triliun.
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Utang Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) menyebarang tahun sebanyak Rp455 miliar.
Diketahui, Pemprov Sulsel saat ini defisit Rp1,5 triliun. Baru bisa dibayarkan sebanyak Rp1,1 triliun.
Sehingga masih terdapat Rp455 miliar utang yang belum dibayarkan.
Olehnya, potensi utang dari Pemprov Sulsel ditahun depan sebanyak Rp1.694 triliun.
Dimulai dari utang pinjaman jangka panjang sebesar Rp513 miliar, utang pihak ketiga sebesar Rp602 miliar, serta proyeksi TPP ASN bulan Desember 2023 sebesar Rp74 miliar.
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengatakan, potensi utang Pemprov Sulsel ditahun depannya mencapai Rp1,6 triliun.
"Jadi DBHnya Kabupaten/Kota kemungkinan naik, tambah yang ini sisanya (Rp400 miliar lebih) kemungkinan akan meluncur tahun depan," katanya setelah acara santap malam bersama Pj Gubernur di Rujab Gubernur Sulsel, Kamis (12/10/23) malam.
Dirinya menjelaskan, jika mengajukan APBD Rp10, 4 triliun maka harus dikurangi dengan potensi utang yang ada.
"Pencatatannya harus benar, kalau saya ajukan APBD 10,4 triliun harus dikurangi Rp1,6 triliun, jangan tahu depan tidak dibayar lagi uangnya orang," jelasnya.
Lanjut Bahtiar, dirinya menegaskan agar utang yanb menumpuk harus dibayarkan sesegera mungkin.
"Jelas-jelas uang daerah DBH yang belum dibayarkan tahun lalu dan tahun ini menumpuk kan, belum lagi pihak ketiga, totalnya Rp1,5 triliun," tegasnya.
Olehnya, Bahtiar akan mengambil dana dari beberapa OPD untuk disatukan sehingga mampu membayar utang yang sedang berjalan ditahun ini.
"Maka teman-teman OPD yang penting kasi keluar gaji, telepon listrik, BLUD yang memang wajib kita bayarkan semua, kan tidak enak kalau ditagih terus orang," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.