Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pileg

Golkar Luwu Tak Rombak Skuad di Pileg, Percaya Diri Wajah Lama Mampu Tumbangkan PPP

DPD Partai Golkar Luwu, Sulawesi Selatan, tak merombak komposisi bacalegnya pada Daftar Calon Tetap (DPT).

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Sudirman
Ist
Kolase foto 3 incumbent DPD Partai Golkar Luwu yang akan bertarung di Pileg 2024 kelak. Zulkifli (kanan), Andi Abdul Muharrir (tengah) dan Sulaeman Sych Butuh (kanan). 

Incumbent lain yang patut diperhitungkan adalah Ishak Sallo.

Ishak merupakan politisi asal Partai Hanura.

Ia ditunjuk memimpin Partai Hanura di Luwu.

Saat Pileg 2019 silam, Ishak berhasil mendulang 2.706 suara.

Tak hanya itu, sejumlah bacaleg potensial juga bisa menjadi batu kerikil.

Sejumlah bacaleg potensial bermunculan mulai dari ketua partai poltik, pengusaha, mantan jenderal, serta akademisi.

Ahmad Sulaiman masuk dalam radar sebagai caleg potensial, karena kedudukannya sebagai Ketua DPD Partai PKS Luwu.

Selain itu ada Ahmad Gazali, seorang pengusaha properti asal Luwu.

Ahmad Gazali terdaftar sebagai bacaleg DPD Partai Nasdem Luwu.

Ahmad Gazali merupakan owner Hotel Borneo Inn.

Hotel Borneo Inn terletak di Jl Trans Sulawesi, Kelurahan Senga, Kecamatan Belopa, Luwu.

Dari kalangan akademisi ada doktor muda Risman.

Doktor di bidang ilmu hukum ini diusung Partai PPP Luwu.

Saat ini, Risman menjabat sebagai dosen muda di Universitas Andi Djemma Palopo.

Kepada wartawan, Risman mengaku, ngin menggunakan ilmunya untuk kepentingan masyarakat.

"Saya juga ingin ilmu yang saya peroleh ini dapat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat Luwu," terangnya.

Sementara itu, Pengamat Politik Unibos Kota Makassar, Arif Wicaksono mengaku, perubahan Dapil masih akan menguntungkan sejumlah incumbent.

dengan bertambahnya jumlah Dapil, hal itu bisa menguntungkan para incumbent dalam perebutan konstituen.

"Jadi jika dapil berubah (dalam hal ini  bertambah), maka biasanya skema perebutan dukungan konstituen juga akan berubah (jumlah pemilih per dapil akan berkurang). Yang dulu memperebutkan 500 orang dari 1000 orang populasi, bisa jadi tinggal berebut 200 atau 300 suara saja," jelasnya, Jumat (15/9/2023).

"Sebetulnya itu menguntungkan incumbent yang dapilnya dulu terkena peraturan untuk dipecah (ditambah)," sambungnya.

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved