Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bentrok Pasar Butung

PD Pasar Masih 'Tutup Mulut' Usai Ambil Alih Pengelolaan Pasar Butung

Perumda Pasar Makassar Raya 'tutup mulut' usai mengambil alih pengelolaan Pasar Butung, jl Butung, Makassar, Selasa (3/10/2023).

|
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
SITI AMNINAH/TRIBUN TIMUR
Suasana pasar butung usai polemik pengambil alihan pengelolaan oleh PD Pasar Makassar Raya, Selasa (3/10/2023) 

Pedagang Ramai-ramai Angkat Barang dari Pasar Butung, Takut Ada Kerusuhan Susulan

Pedagang pasar butung mengamankan barang mereka.

Pasalnya, mereka takut jika kericuan seperti kemarin pada saat pengambil alihan pengelolaan dapat menimbulkan hal-hal yang tak diinginkan.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar berhasil mengambilalih Pasar Butung Makassar, Senin 2 Oktober kemarin.

Pengambilalihan Pasar Butung ini dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Makassar dibantu PD Makassar Raya, Satpol PP, dan aparat kepolisian.

Pengambilalihan Pasar Butung kemarin berlangsung menegangkan. 

Pasalnya sejumlah warga yang mengatasnamakan Koperasi Serba Usaha (KSU) Bina Duta dan Pemkot Makassar terlibat aksi saling dorong.

Hal ini yang membuat mereka tidak tenang untuk menjual di pasar butung ini.

Salah satu pedagang yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan, para pedagang takut ada kericuhan susulan pada saat ini.

"Barang-barang kita amankan, jangan sampai ada kebakaran, karena kemarinkan ricuh,"katanya, Selasa (3/10/23) siang.

Menurutnya, Pemkot Makassar menggunakan cara premanisme dalam mengambil alih lahan tersebut.

"Kemarin mereka pakai cara premanisme (PD Pasar), harusnyakan tidak perlu begitu,"ujarnya.

Ia menjelaskan, saat ini jualannya masih beroperasi di lantai dua Pasar Butung, namun sebentar lagi akan mengamankan barang.

"Saya sekarang menjual diatas tapi amankan barang dulu, karena pembeli juga kurang karena takut-takut datang,"ungkapnya.

Adapun kata dia, kerugian yang diterimanya ketika tidak berjualan selama sehari mencapai angka Rp3-4 Juta.

"Kalau saya cukup kecil, masih Rp3-4juta saja, kalau yang besar-besar kaya mereka, puluhan juta kerugiannya siapa mau tutupi,"jelasnya. (*)

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved