Opini
Optimalisasi Artificial Intelligence Perbankan Syariah
Di mana teknologi AI telah membawa dampak dalam besar dalam aktivitas kita dalam bekerja, berintegrasi dan membuat keputusan.
Safri Haliding
Dosen FEB Universitas Muhammadiyah Makassar, Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Pemprov Sulsel, Sekretaris LPH-KHT PWM Sulsel & Ketua Majelis Ekonomi PCM Manggala
Perkembangan dunia teknologi mengalami perkembangan yang semakin pesat dengan munculnya inovasi teknologi yang sangat signifikat yaitu Artificial Intelligence (AI).
Di mana teknologi AI telah membawa dampak dalam besar dalam aktivitas kita dalam bekerja, berintegrasi dan membuat keputusan.
Melalui perkembangan AI yang terus menjangkau berbagai sektor dan pekerjaan manusia seperti kesehatan, ketahanan pangan, dan reformasi birokrasi termasuk pendidikan.
Tujuan dari optimalisasi AI sendiri untuk meningkatkan kemudahan, dan efektivitas operasional yang berdampak kepada pengurangan biaya operasional hingga optimalisasi sumber daya manusia, meskipun disisi lain juga memiliki tantangan tersendiri dari implementasi AI.
AI merupakan program komputer yang dirancang untuk menganalisa, meniru dan mempraktekkan kecerdasan manusia yang meliputi proses pengambilan keputusan, logika dan kemampuan kecerdasan kemampuan manusia lainnya melalui metode dan teknik berdasarkan data yang diberikan.
Konsep AI pertama kali diperkenalkan pada tahun 1956 oleh ilmuan Prof. John McCarthy lalu berkembang pesat setelah digitalisasi teknologi makin maju saat ini.
AI memiliki kemampuannya untuk memproses dan menganalisis data dalam skala besar, melakukan tugas berulang dengan tepat, akurat, efisien, efektif, optimal, dan mampu bekerja dalam kondisi yang berbahaya atau tidak cocok untuk manusia.
Di sisi lain, kekuatiran akan peran manusia akan tergantikan oleh mesin AI pada dasarnya tidak perlu dikuatirkan dengan berlebihan karena meskipun AI mampu mengalahkan dan menghasilkan produktifitas yang optimal, efisien dan efektif.
Akan tetapi pengembangan teknologi AI masih berkutat di ranah artificial narrow intelligence atau kemampuan AI hanya terbatas di tugas-tugas repetitif (pengulangan) tertentu.
AI belum mampu memahami dengan sempurna dan menyeluruh dunia beserta isinya apalagi AI tidak bisa memahami emosi sama seperti manusia.
Penerapan teknologi AI di berbagai industri seperti di industri otomotif melalui pengembangan mobil otonom hasilnya diproduksi mobil atau kendaraan dengan teknologi yang lebih aman dan lebih pintar. Sensor, pemrosesan data secara real-time.
Di industry kesehatan AI digunakan dalam bidang medis untuk mendiagnosis penyakit, mengidentifikasi pola dalam data medis, membantu dalam penelitian obat, dan bahkan meramalkan tren penyakit.
Industri Keuangan dan Perbankan Syariah
Sektor perbankan dan keuangan syariah yang sedang tumbuh di Indonesia dapat melirik AI untuk mengoptimalkan manajemen dan operasional perbankan syariah.
Sebagaimana perbankan syariah masih perlu terus melakukan pembenahan dan peningkatan layanan kepada nasabah dengan menghadirkan infrastruktur jaringan yang semakin efisien.
Untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya sebagaimana anggapan perbankan syariah masih sering ketinggalan dengan produk dan layanan perbankan konvensional.
Sehingga perbankan syariah perlu meningkatkan kapasitas, kehandalan dan keamanan jaringan sejalan dengan pertumbuhan transaksi digitalnya.
Sejalan dengan peningkatan aktivitas digital sektor perbankan tersebut, kejahatan siber dan fraud digital juga semakin meningkat.
Perbankan syariah juga perlu untuk meningkatkan keamanan digital melalui penerapan teknologi terkini. Salah satu teknologi baru yang banyak diterapkan oleh perbankan adalah teknologi AI.
Berdasarkan pada kajian McKinsey (2020) dilaporkan bahwa penerapan AI di sektor perbankan dapat memberikan 4 (empat) benefit bagi perbankan yaitu dapat meningkatkan profit, personalisasi skala besar, menggarap pasar omnichanel (belanja online), dan meningkatkan inovasi di perusahaan.
Sementara itu, penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam industri keuangan dan perbankan syariah memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi, pelayanan kepada pelanggan, serta pematuhan terhadap prinsip-prinsip keuangan syariah.
Adapun beberapa penggunaan teknologi AI pada industri keuangan dan perbankan syariah.
Pertama. Melakukan Analisa dan Pemprosesan Data.
Kemampuan AI dapat dioptimalkan untuk melakukan analisa data yang jumlah besar untuk menganalisa dan mengidentifikasi model dan pola dalam transaksi perbankan syariah sehingga akan memudahkan dalam proses pemantauan dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah.
Kedua. Optimalisasi Manajemen Risiko.
Industri perbankan merupakan industri yang memiliki risiko yang sangat tinggi sehingga perlu manajemen risiko yang handal.
AI dapat digunakan untuk menganalisis risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Hal Ini akan membantu bank syariah dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan pengendalian risiko yang lebih efektif
Ketiga. Pencegahan dan Deteksi Dini Penipuan dan Fraud.
Tingkat penipuan dan fraud di industri perbankan dan keuangan sangat tinggi dan terus meningkat dan berubah-ubah polanya dengan menggunakan teknologi AI maka akan mudah diidentifikasi dan dikenali pola perilaku yang mencurigakan dalam transaksi dan mengidentifikasi potensi tindakan penipuan dan fraud yang tidak sesuai dengan prinsip syariah.
Keempat. Optimalisasi Manajemen Portofolio Berbasis Syariah.
Kemampuan teknologi AI dalam menganalisa dan membaca data akan mampu dalam membangun dan mengelola portofolio investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, dengan menganalisis saham dan instrumen keuangan yang halal.
Kelima. Pengembangan produk inovatif.
Inovasi merupakan kunci dalam menghadapi persaingan perbankan syariah dan konvensional melalui AI inovasi yang diciptakan akan mudah untuk diidentifikasi berbagai peluang dalam pengembangan produk keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Serta sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan yang bisa didasarkan atas data pasar dan berita ekonomi untuk memberikan wawasan tentang pergerakan pasar yang berdampak pada inovasi berdasarkan prinsip syariah.
Terakhir, dalam proses implementasi AI pada industri keuangan dan perbankan syariah para pihak harus selalu memastikan bahwa penggunaan AI sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan syariah.
Selain itu, pemantauan dan pengawasan yang ketat dalam menggunakan AI diperlukan untuk memastikan tidak bertentangan dengan hukum dan etika syariah.
Keluhan yang selama ini sering dirasakan oleh nasabah perbankan syariah terkait dengan inovasi produk dan layanannya yang kurang memenuhi kebutuhan nasabah maka dengan teknologi AI diharapkan keluhan tersebut dapat teratasi.
Pada akhirnya kehadiran teknologi AI dapat menjadi salah satu produk inovasi baru dalam industri perbankan syariah dan keuangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.