Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Dua Kali Anies Baswedan Sindir Prabowo Subianto

Anies menyindir Jalan Sehat Anti Mager yang digelar Pemprov Sulsel di Makassar pada Minggu (6/8/2023), dan dihadiri Menteri Pertahanan.

Editor: Sudirman
ISTIMEWA
Senator DPD RI Tamsil Linrung bersama Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di acara Jalan Gembira Jalan Jenderal Sudirman Kota Makassar Minggu (24/9/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Bakal calon presiden (bacapres) usungan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, mengatakan tak perlu atraksi pesawat tempur untuk menghadirkan jutaan warga Sulsel di acara Jalan Gembira Bersama Anies-Cak Imin.

Pernyataan ini dilontarkan Anies dalam orasinya dari atas jembatan penyeberangan di hadapan peserta jalan gembira yang memadati Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Minggu (24/9/23) pagi.

Pernyataan bentuk sindiran itu, disambut tepuk tangan dan beragam teriakan peserta.

Anies menyindir Jalan Sehat Anti Mager yang digelar Pemprov Sulsel di Makassar pada Minggu (6/8/2023), dan dihadiri Menteri Pertahanan yang juga bacapres Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto.

Jalan Sehat Anti Mager yang digelar di lokasi sama ini, dihibur atraksi dua pesawat Sukhoi yang terbang rendah di atas peserta jalan sehat.

Panitia Jalan Sehat Anti Mager Pemprov Sulsel bersama Prabowo mengklaim jumlah peserta sebanyak 450 ribu orang.

Sementara panitia Jalan Gembira Bersama Anies-Cak Imin mengklaim jumlah warga yang menghadiri kegiatan kemarin tembus 1 juta orang.

Anies Baswedan menegaskan, dia dan Cak Imin yang juga hadir di acara jalan gembira ini, enggan menampilkan atraksi (Sukhoi) semacam itu dalam momen hajatan politik.

"Yang berkumpul di sini, tidak perlu pakai pesawat yang lewat di atas kita. Tetapi kita bisa berkumpul, menunjukkan lebih banyak warga yang datang untuk mengirimkan pesan bagi seluruh Indonesia," kata Anies Baswedan.

Anies mengklaim, jutaan masyarakat Sulsel menginginkan perubahan untuk Indonesia yang lebih baik dan makmur.

"Kehadiran satu juta masyarakat Sulsel adalah fakta bahwa masyarakat Sulsel menginginkan perubahan," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Sementara Cak Imin dalam orasinya menyampaikan, dia ingin mengubah nasib Indonesia di masa yang akan datang.

Ia menyebut, masyarakat Sulsel, khususnya Makassar menginginkan perubahan.

"Hari ini kita melihat keinginan besar bangsa kita, tidak boleh kita berhenti, tetapi kita harus berubah ke arah yang lebih makmur dan sejahtera," ucapnya.

"(Pilpres) 2024, insya Allah saya bersama Mas Anies Baswedan akan mengubah Indonesia menjadi lebih adil dan makmur," tandasnya.

Klaim Panitia

Ketua Panitia Jalan Gembira Bersama Anies-Cak Imin, Tamsil Linrung mengklaim jumlah peserta lebih dari satu juta orang.

"Kalkulasi sangat jelas. Nasdem, PKB, PKS dan relawan totalnya lebih dari satu juta dan hari ini terlihat jelas di lapangan," kata anggota DPD RI ini.

Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (Korean) yang menjadi penanggung jawab seluruh kegiatan Anies Baswedan di Sulsel, Muhammad Ramli Rahim, mengaku sempat khawatir jumlah peserta jalan gembira tidak sesuai perkiraan.

"Sejujurnya kami sempat khawatir. Meskipun kupon tersalur lebih satu juta lembar, tapi kami tetap khawatir (peserta tidak datang) karena tekanan sempat kami rasakan,” katanya.

“Tapi hari ini semua kekhawatiran hilang, kita sukses mencatat sejarah baru. Satu juta warga mengikuti jalan gembira," kata Ramli yang juga Komandan 259 Simpul Relawan Anies seluruh Indonesia.

Pantauan Tribun dari atas jembatan penyeberangan Jl Jenderal Sudirman depan Monumen Mandala, lautan massa membuat tak sedikit pun aspal terlihat dari atas jembatan penyeberangan yang dijadikan panggung kegiatan.

Parkiran Rumah Sakit Pelamonia dan area Monumen Mandala dijadikan wadah menampung kelebihan massa.

Massa tidak hanya menyemut di Jl Sudirman, namun juga di Jalan Kartini, Jalan Chairul Anwar, Jalan Amanagappa hingga Jalan Ince Nurdin.

Banyaknya peserta membuat pergerakan sangat lambat, bahkan nyaris tak bergerak.

Pangeran Diponegoro

Usai mengikuti jalan gembira, Anies dan Cak Imin melakukan ziarah makam pahlawan nasional, Pangeran Diponegoro di Jl Diponegoro, Makassar. Tampak pula istri Anies, Fery Farhati Ganis dan istri Cak Imin Rustini Murtadho.

Tiba di makam Pangeran Diponegoro pukul 12.15 Wita, Anies dan Cak Imin langsung melakukan tahlilan dan berdoa di depan makam.

Kedatangan Anies disambut teriakan 'Anies Presiden' di kompleks makam pahlawan kelahiran Yogyakarta, 11 November 1785 itu.

Anies menyampaikan, mereka datang berziarah untuk mendoakan dan menghormati jasa-jasa Pangeran Diponegoro semasa hidupnya.

"Pangeran Diponegoro ini adalah inspirasi perjuangan. Yang ketika beliau bergerak, bukan hanya menggerakkan pasukan tetapi seluruh masyarakat di Tanah Jawa waktu itu memilih menjadi bagian dari gerakan perlawanan," kata mantan Mendikbud ini.

Ia melanjutkan, salah satu bentuk perlawanan Pangeran Diponegoro adalah menolak adanya sistem pajak yang dibebankan ke masyarakat. Kemudian, melawan segala bentuk penindasan yang dilakukan penjajah Belanda.

Anies merasa bersyukur bisa berziarah dan memberikan rasa hormat di depan makam Pangeran Diponegoro

"Dan mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi buat perjuangan ke depan," tandasnya.

Dikesempatan ini, Anies menanggapi rencana Prabowo Subianto yang ingin memindahkan Pangeran Diponegoro ke kampung halamannya di Yogyakarta.

Menurut Anies, pemindahan makam Pangeran Diponegoro sangat tidak tepat. Apalagi makam Pangeran Diponegoro dan istrinya, RA Ratu Ratna Ningsih bersama keturunannya berada dalam satu lokasi yang sama di kompleks pemakaman ini.

Menurut Anies, rencana pemindahan makam adalah bentuk upaya merusak dan tak menghargai sejarah.

"Kita hormati, (tetapi) tempatnya di sini dan bagian dari sejarahnya. Memang Pangeran Diponegoro wafatnya di Makassar, maka biar itu menjadi bagian dari sejarah," kata Anies Baswedan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved