Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dihamili Dukun Cabul

Maksud Hati Berobat Demi Punya Momongan Usai 12 Tahun Menikah, Wanita di Riau Malah Dihamili Dukun

Maksud hati berobat demi mendapatkan keturunan, wanita inisial SB (34) di Indragiri Hulu, Riau malah mengalami nasib tragis. 

Kolase Tribun Timur/Tribun Network
Kolase DDS si dukun cabul di Inhu, Riau diamankan polisi dan jumpa pers terkait kasus ini. 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Maksud hati berobat demi mendapatkan keturunan, wanita inisial SB (34) di Indragiri Hulu, Riau malah mengalami nasib tragis. 

Meski keinginan punya momongan akhirnya terwujud, namun sayang anak yang dikandung bukanlah darah daging suaminya. 

Yah, SB malah hamil anak dukun cabul tempatnya berobat. 

Semua berawal saat korban mendatangi sang dukun cabul tersebut DDS (47). 

Kala itu, korban mendatangi dukun tersebut seorang diri karena suaminya sedang bekerja.

Demikian dibeberkan Kapolres Inhu AKBP Dody Wirawijaya.

Baca juga: Tak Hanya Cabul Kyai Anwar Juga Dilaporkan Mantan Jemaah Soal Kasus Penipuan, Pengakuan Ibu

"Pelaku waktu itu mengatakan kepada korban ada yang tidak baik di dalam tubuhnya, harus dimandikan dengan air kembang."

"Korban setuju, lalu istri pelaku menyiapkan air kembang di kamar mandi," kata Dody Senin (4/9/2023) dikutip Tribun Timur dari Tribun Solo. 

Peristiwa pencabulan pun terjadi.

"Korban tidak kuasa menolak dan bingung serta merasa takut, karena pelaku dukun."

"Namun, aksi pencabulan terus berlanjut kurang lebih 20 kali."

"Sampai akhirnya korban terlantar karena tidak kembali kepada suaminya karena merasa bersalah. Sedangkan pelaku tidak mau bertanggung jawab setelah korban hamil,"

Korban lantas melaporkan pelaku ke Polres Inhu.

Setelah dilakukan penyelidikan, petugas menangkap pelaku dengan sejumlah barang bukti berupa peralatan dukun hingga pakaian korban.

Kini polisi pun sudah menangkap seorang pria pelaku pencabulan terhadap wanita ibu rumah tangga (IRT), di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, Senin (4/9/2023).

Sebelumnya, korban bersama suami pernah mendatangi pelaku yang dikenal dukun untuk berobat terapi, karena sudah 12 tahun menikah belum punya anak.

Setelah beberapa kali berobat terapi, pelaku menawarkan untuk memiliki pelindung diri berupa cincin dan kain yang telah didoakan pelaku, seharga Rp 2,1 juta.

Tips Tak Gampang Percaya Ramalan Dukun

Untuk menghindari kepercayaan terhadap dukun atau praktik-praktik supranatural yang tidak ilmiah, Anda dapat mempertimbangkan tips berikut:

1. Pendidikan dan Kesadaran

Pertama-tama, penting untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang ilmu pengetahuan dan metode ilmiah.

Pendidikan yang baik dapat membantu Anda memahami cara berpikir kritis dan memilah informasi yang rasional dari yang tidak.

2. Skeptisisme Sehat

Pertimbangkan secara kritis klaim-klaim yang tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.

Jika sesuatu terlalu baik untuk menjadi kenyataan atau terdengar terlalu aneh, jangan mudah percaya tanpa bukti yang kuat.

3. Konsultasi dengan Ahli

Jika Anda memiliki masalah atau pertanyaan tentang kesehatan, psikologis, atau masalah lainnya, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli profesional seperti dokter, psikolog, atau konselor.

Mereka memiliki pengetahuan dan pelatihan yang diperlukan untuk memberikan bantuan yang tepat.

4. Jangan Bergantung pada Ramalan:

Hindari mengandalkan ramalan atau prediksi dukun atau paranormal.

Ramalan seringkali bersifat umum dan tidak akurat, dan dapat mengarah pada harapan palsu.

5. Penelitian Sendiri

Jika Anda tertarik dengan suatu topik supranatural atau alternatif, lakukan riset sendiri.

Baca buku, artikel ilmiah, atau sumber-sumber terpercaya lainnya untuk memahami pandangan yang berbeda dan argumen-argumen ilmiah yang mendukungnya.

6. Pertimbangkan Etika

Pikirkan tentang etika praktik-praktik yang melibatkan dukun, paranormal, atau okultisme.

Pertimbangkan apakah praktik tersebut sesuai dengan nilai dan etika pribadi Anda.

7. Kritis terhadap Klaim yang Tidak Buktikan

Hindari klaim yang tidak dapat dibuktikan atau yang didasarkan pada pengalaman subjektif semata.

Ingatlah bahwa pengalaman pribadi seseorang tidak selalu dapat dianggap sebagai bukti ilmiah yang kuat.

8. Waspadai Penipuan

Sayangnya, ada banyak penipuan di dunia supranatural.

Hindari membayar besar-besaran untuk layanan dukun atau paranormal yang tidak dapat diuji atau dibuktikan secara ilmiah.

9. Diskusikan dengan Orang Lain

Diskusikan pandangan dan pengalaman Anda dengan teman, keluarga, atau individu yang dapat memberikan sudut pandang yang berbeda.

Terkadang, berbicara dengan orang lain dapat membantu Anda melihat situasi dari sudut pandang yang lebih obyektif.

10. Berlatih Kritis terhadap Informasi

Pelajari keterampilan berpikir kritis dan evaluasi informasi.

Ini akan membantu Anda mengidentifikasi klaim yang tidak berdasar dan menghindari jatuh ke dalam kepercayaan yang tidak rasional.

Ingatlah bahwa penting untuk menghormati kebebasan berpikir dan kepercayaan orang lain, tetapi juga penting untuk menjaga kritis terhadap klaim yang tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved