Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haul Jend M Jusuf

Jusuf Kalla dan Sjafrie Sjamsoeddin Bakal Hadiri Haul ke-19 Jend M Jusuf di Masjid Al Markaz

Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla, dijadwalkan menghadiri Haul ke-19 Jend M Jusuf, Jumat (8/9/2023)

|
Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM / DIWAN
HAUL JENDERAL M JUSUF - Ketua KIP Sulsel sekaligus Koordinator Haul 19 Jenderal M Jusuf M Pahir Halim dan Sekretaris Panitia Haul Muannas saat diterima Pimred Tribun Timur Thamzil Thahir dan Wapimred Ronald Ngantung dalam kunjungan ke kantor redaksi Tribun Timur, Selasa (5/9/2023) siang. Pahir Halim menjelaskan rencana Haul ke-19 Jend M Jusuf. Acara akan digelar di Masjid Al Markaz al Islami, Jumat (8/9/2023). 

Ketika rezim Orde Baru (Orba), ia sempat membuat gempar istana. 

Salah satunya ialah peristiwa ketika Pangab/Panglima ABRI (Panglima TNI) Jenderal M Jusuf gebrak meja di depan Presiden Soeharto. 

Dikutip dari 30 Tahun Pemerintahan Otoriter Soeharto karya Salim Said dan Tribun Jambi, Selasa (1/1) tahun 1978, Jenderal M Jusuf dilantik Soeharto menjadi Pangab. 

Banyak pihak kaget dan tak menyangka jika M Jusuf jadi Pangab lantaran beliau sudah 14 tahun tak berkarier di ABRI. 

Hal ini lantaran sejak 1965 M Jusuf sudah jadi Menteri Perindustrian. 

Singkat cerita, dalam suatu waktu diadakan rapat di kediaman pribadi Soeharto di Jalan Cendana, Jakarta Pusat. 

Rapat ini dihadiri oleh para petinggi negara Indonesia. 

Namun Mendagri kala itu, Amir Mahmud, berkata jika kepopuleran M Jusuf sebagai Pangab ada maksud tertentu. 

"Adalah Mendagri (Jenderal Amir Mahmud) yang bicara pertama kali, (bahwa) dengan semakin populernya Jenderal Jusuf selaku Menhankam/Pangab, maka diduga ada 'ambisi-ambisi tertentu Jenderal Jusuf yang perlu ditanyakan kepada yang bersangkutan.” 

"Tiba-tiba, Jenderal Jusuf mengebrak meja dengan tangannya. Dengan suara keras, dia berkata; Bohong! Itu tidak benar semua. Saya ini diminta untuk menjadi Menhankam/Pangab karena perintah Bapak Presiden." 

"Saya ini orang Bugis. Jadi, saya tak tahu arti kata kemanggulangan yang bahasa Jawa itu. Tapi, saya laksanakan perintah itu sebaik-baiknya tanpa tujuan apa-apa," tulis Salim Said. 

Gebrakan meja Panglima ABRI langsung membuat hadirin semua kaget, termasuk Soeharto. 

Akibatnya, rapat yang baru berlangsung beberapa menit langsung dibubarkan oleh Presiden Soeharto. 

Sejak saat itu hubungan M Jusuf dan Soeharto mulai dingin. 

Bahkan M Jusuf jarang mengikuti rapat kabinet yang dipimpin Soeharto di Bina Graha.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved