Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

30 Guru SLB Makassar Dilatih Ngajar Al-Qur’an Isyarat

30 guru SLB di Makassar dilatih mengajar Al-Qur’an dengan bahasa isyarat agar ramah disabilitas.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Sukmawati Ibrahim
RUDI SALAM/TRIBUN TIMUR
ALQUR'AN ISYARAT - Peserta dan panitia Pengimbasan Training of Trainers (ToT) Pengajar Al-Qur’an Isyarat 2025 berfoto bersama di Hotel Dalton, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Minggu-Senin (23–24/11/2025). Program yang dihadirkan BAZNAS bekerja sama dengan SLB-C YPPLB 2 Makassar ini diikuti 30 guru SLB. 

Ringkasan Berita:
  • Sebanyak 30 guru SLB di Makassar mengikuti program Pengimbasan ToT Pengajar Al-Qur’an Isyarat 2025 di Hotel Dalton, Minggu-Senin (23–24/11/2025). 
  • Program BAZNAS RI bersama SLB-C YPPLB 2 Makassar ini bertujuan memperluas akses pembelajaran Al-Qur’an bagi penyandang disabilitas rungu wicara. Guru dilatih teknik pengajaran berbasis bahasa isyarat dan praktik surah pendek.
 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Sebanyak 30 guru Sekolah Luar Biasa (SLB) di Makassar mengikuti program Pengimbasan Training of Trainers (ToT) Pengajar Al-Qur’an Isyarat 2025.

Program tersebut dihadirkan BAZNAS bekerja sama SLB-C YPPLB 2 Makassar di Hotel Dalton, Jalan Perintis Kemerdekaan, Minggu-Senin (23-24/11/2025).

Program tersebut merupakan upaya BAZNAS RI memperluas akses pembelajaran Al-Qur’an inklusif bagi penyandang disabilitas sensorik rungu wicara (PDSRW). 

Kegiatan ini juga menjadi tindak lanjut dari program ToT Pengajar Al-Qur’an sebelumnya telah membekali para peserta dengan kompetensi pengajaran berbasis bahasa isyarat. 

Pelatihan ini menghadirkan Ida Zulfiya dari LPMQ Kemenag sebagai narasumber, dan Mifthanur Tanwir, dan Anisa Ayu Rahmadhini sebagai fasilitator.

Fasilitator akan menyampaikan materi inti yang meliputi, pengenalan dakwah inklusif, dasar bahas isyarat dalam pengajaran Al-Qur’an.

Ada juga materi teknik pengajaran bagi penyandang disabilitas rungu, serta praktik surah pendek. 

Peserta juga mengikuti praktik langsung (microteaching) untuk melatih kemampuan mengajar menggunakan metode Al-Qur’an Isyarat.

Ketua Panitia, Baso Akbar, menjelaskan kegiatan ini bertujuan melatih kompetensi guru  SLB agar bisa mengajar bahasa isyarat Al Quran kepada peserta didik.

Menurutnya, kegiatan ini penting karena pembelajaran Al-Qur’an bagi peserta didik rungu wicara membutuhkan metode khusus sesuai dengan karakteristik komunikasi visual. 

Salah satu pendekatan efektif melalui Al-Qur’an Isyarat, menggabungkan bahasa isyarat dan teknik pengajaran baca huruf hijaiyah secara visual.

“Lewat kegiatan ini, guru diminta adaktif mengajarkan ke siswa soal bahasa isyarat Al Quran,” jelas Baso Akbar yang mengenakan rompi cokelat saat diwawancarai Tribun-Timur.com, sebelum pembukaan acara di Hotel Dalton, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Minggu (23/11/2025).

Baso Akbar merincikan, pelatihan ini juga untuk emperluas akses pembelajaran agama ramah disabilitas melalui penguatan kapasitas guru di berbagai SLB di Makassar.

Lalu untuk menyediakan metode pengajaran yang efektif dan praktis untuk pembelajaran huruf hijaiyah, tajwid dasar, dan ayat-ayat Al-Qur’an menggunakan bahasa isyarat.

Kemudian meningkatkan pemahaman peserta mengenai dasar-dasar Al-Qur’an Isyarat.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved