Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Warga Sorowako Tolak Nama Andalan

Warga Sorowako Tak Berdaya Hadapi 'Pasukan' Sudirman, Bandara Andalan Datuk Pattimang Diresmikan

KWAS terdiri dari orang dewasa dan ibu rumah tangga aksi menolak tegas pergantian nama Bandara Sorowako menjadi Andalan Datuk Pattimang.

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Bandara Sorowako yang kini berganti nama menjadi Bandara Andalan Datuk Pattimang di Kelurahan Magani, Kecamatan Nuha, Luwu Timur. 

TRIBUNLUTIM.COM, NUHA - Kerukunan Wawainia Asli Sorowako (KWAS) mendesak Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengganti nama Bandara Andalan Datuk Pattimang di Sorowako, Kecamatan Nuha, Luwu Timur.

Massa dari KWAS menggelar aksi di depan Bandara Datuk Pattimang yang dulunya bernama Bandara Sorowako di Kelurahan Magani, Kecamatan Nuha, Kamis (31/8/2023).

KWAS terdiri dari orang dewasa dan ibu rumah tangga aksi menolak tegas pergantian nama Bandara Sorowako menjadi Andalan Datuk Pattimang.

Pengunjuk rasa silih berganti menyampaikan orasi penolakan terkait pergantian nama Bandara Sorowako itu.

Pengunjuk rasa juga mendirikan tenda di depan bandara. Ketua KWAS, Andi Baso Makmur hadir bersama massanya.

Polisi, TNI, hingga satuan polisi pamong praja (Satpol PP) juga  berjaga di dalam dan luar area bandara.

Adapun Andi Sudirman tiba di Bandara Sorowako sekitar pukul 14.50 Wita setelah mengikuti acara di Toraja.

Andi Sudirman disambut Bupati Luwu Timur, Budiman dan Kapolres AKBP Silvester MM Simamora.

Setibanya di Bandara Sorowako, Andi Sudirman menandatangani prasasti bertulis renovasi Bandar Udara Datuk Pattimang Pemprov Sulsel diresmikan oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

Setelah itu, Andi Sudirman menggunting pita sebelum memasuki ruang tunggu bandara. Ini pertanda bandara diresmikan.

Di salah satu ruangan bandara, Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, Bupati Budiman, kapolres dan perwakilan KWAS bertemu.

Mereka membahas terkait tuntutan KWAS yang menolak Bandara Sorowako berganti nama menjadi Bandara Andalan Datuk Pattimang.

Hampir sejam, tuntutan KWAS ini dibahas. Hasil dari pertemuan itu kemudian disampaikan Bupati Budiman kepada massa di bawah tenda.

"Pak gubernur setuju untuk pergantian nama," kata Bupati Budiman kepada massa dari KWAS.

"Prosedurnya kita mengusul nama bandara ke DPRD Luwu Timur lalu dibawa ke provinsi," imbuh Budiman.

Adapun nama Andalan Datuk Pattimang ini digunakan karena telah mendapat persetujuan dari DPRD Provinsi Sulsel.

"Saya sudah diperintahkan (gubernur) untuk mengganti nama bandara sesuai dengan mekanisme, silahkan ingatkan saya,"

"Saya juga sudah bersurat kan (terkait nama bandara). Soal pergantian nama akan berproses, saya akan bersurat ke DPRD untuk diteruskan ke provinsi," kata Budiman.

Massa pun belum puas, mereka meminta papan nama yang tertulis Bandara Andalan Datuk Pattimang agar dibongkar.

Ketua KWAS, Andi Baso Makmur, berusaha menenangkan massanya. Ia mengajak untuk sama-sama mengawal ke DPRD perihal pergantian nama bandara.

"Saya minta, karena ini sudah berproses, saya minta untuk menunggu prosesnya. Soal pembongkaran, nanti kita kena pasal perusakan," ujar Andi Baso Makmur.

Sebelumnya, Andi Baso Makmur mengatakan alasan penolakan nama Bandara Sorowako menjadi Bandara Andalan Datuk Patimang.

Menurutnya, pergantian nama ini menghilangkan unsur kearifan lokal.

Andi Baso mencurigai, jika ada ego tersendiri dalam pemberian nama baru ini yang mengarah ke tujuan politik.

Seperti penyematan kata 'Andalan' yang merupakan slogan politik Gubernur Sulsel saat ini.

"Kami tidak mau ada nuansa politik masuk dalam penamaan Bandara Sorowako. Kami tegas menolak nama baru Bandara Sorowako," kata warga yang protes. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved