Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kemarau Panjang Makassar

Anda Terdampak Kekeringan? Hubungi Call Center PDAM untuk Bantuan Air: 0411 150411

Daerah yang terkena dampak meliputi Kecamatan Ujung Pandang, Panakkukang, Makassar, Tallo, Ujung Tanah, Bontoala, Wajo, Tamalanrea, dan Biringkanya.

Editor: Saldy Irawan
Tribun-Timur.com
Direktur Utama PDAM Kota Makassar dalam program Bincang Kota Tribun Timur, Selasa (18/7/2023) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kekeringan yang disebabkan oleh fenomena iklim El Nino telah menyebabkan penurunan suplai air bersih di sembilan kecamatan di Kota Makassar.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar telah mengidentifikasi sembilan wilayah yang paling terdampak oleh kekeringan ini.

Daerah yang terkena dampak meliputi Kecamatan Ujung Pandang, Panakkukang, Makassar, Tallo, Ujung Tanah, Bontoala, Wajo, Tamalanrea, dan Biringkanya.

Direktur Utama PDAM Makassar, Beni Iskandar, menjelaskan bahwa sumber air baku PDAM yang biasanya diperoleh dari Bendungan Leko Pancing di Kabupaten Maros mengalami pengurangan akibat efek El Nino.

Debit air yang sebelumnya mencapai 1.300 liter per detik, kini hanya sekitar 700an liter per detik.

"Kami bahkan sudah harus mematikan salah satu pompa di Instalasi Pengelolaan Air (IPA) 3 Antang karena pasokan air baku yang masuk sangat terbatas," ujar Beni Iskandar kepada Tribun-Timur.com pada Jumat (25/8/2023).

Fenomena ini telah berlangsung selama dua bulan terakhir, sejak Juni 2023, menurut Beni.

Upaya menggunakan pompa suplesi di waduk Nipa-nipa juga tidak efektif.

Pompa ini sebenarnya dioperasikan oleh PDAM untuk mengatasi kekurangan suplai air baku dari Bendungan Leko Pancing.

Sama halnya dengan pompa inline booster yang seharusnya beroperasi di wilayah utara untuk mengatasi kekurangan air bersih, belum dapat difungsikan karena keterbatasan pasokan air baku.

"Meskipun kami telah memasang pompa inline di pasar Pannampu, pompa tersebut belum dapat diuji efektivitasnya karena pasokan air baku yang terbatas," jelas Beni.

Beni menjelaskan bahwa kondisi kekeringan ini sesuai dengan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), diperkirakan akan berlangsung hingga bulan November.

Untuk tetap menyediakan layanan air bersih kepada masyarakat, PDAM telah menurunkan mobil tangki untuk mendistribusikan air ke daerah-daerah yang mengalami kekeringan.

Setiap harinya, sekitar 10 titik bantuan air disediakan kepada masyarakat melalui mobil tangki milik PDAM.

Masyarakat yang memerlukan suplai air juga dapat menghubungi call center PDAM (150411), dengan catatan bahwa bantuan air akan diberikan terutama pada wilayah yang membutuhkan dalam jumlah yang signifikan.

"Meskipun ada kemungkinan bahwa beberapa orang tidak dapat mendapatkan suplai air, kami tetap berupaya dengan menggunakan mobil tangki untuk melayani pelanggan yang membutuhkan layanan ini," tambahnya.

"Namun, kami berusaha untuk memberikan layanan yang meluas, tidak hanya untuk satu atau dua orang, melainkan setidaknya untuk 5-10 Kepala Keluarga," lanjut Beni. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved