Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Ujung Tombak PSM 'Kurang Tajam', Pengamat Bandingkan Everton Nascimento dengan Ramadhan Sananta

PSM Makassar belum tampil konsisten di Liga 1 Indonesia musim 2023/2024.

Penulis: M Yaumil | Editor: Sukmawati Ibrahim
DOK PRIBADI
Pengamat sepakbola Husain Abdullah 

“Target di depan tidak ada kayak Sananta. Sangat lemah PSM di lini depan,” katanya kepada tribun timur, Minggu (13/8/2023).

“Makanya yang banyak cetak bola Kenzo yang notabene bukan striker. Kalau Everton dan Adilson di depan tidak cukup,” sambungnya.

Lini depan semakin kurang tajam karena ujung tombak sering turun membantu pertahanan.

Hal itu disebabkan minimnya lapangan tengah menyalurkan bola ke depan.

Pasalnya, Wiljan Pluim bekerja sendirian di lapangan tengah dan membuat suplai bola terhambat.

Ini juga menjadi salah satu problem Pasukan Ramang di lapangan tengah.

“Dulu Sananta posturnya bagus bisa tarik dua tiga pemain, dia bisa buka ruang, jadi temannya bisa dapat kesempatan cetak bola,” jelas juru bicara Jusuf Kalla itu.

“Ini tidak ada target di depan Everton biasa turun, karena lapangan tengah sulit hanya Pluim diandalkan,” tambahnya.

Menurutnya, Pluim harus mempunyai tandem yang bisa memberikan pantulan bola.

Setelah Pluim menggocek bola butuh rekan-rekan yang mensupport.

Agar aliran serangan ke depan lebih terstruktur dan tidak cepat kehilangan bola.

Pemain tengah PSM tidak boleh terburu-buru melepas bola.

Karena sayap serangan juga butuh waktu transisi.

Olehnya itu penting untuk build up serangan melalui satu dua sentuhan di lini tengah.

“Terus Pluim harus dibantu alirkan sebuah serangan. Supaya bisa tahan bola di lapangan tengah,” terang Husain.

“Pemain sayap juga ada waktu maju kedepan jangan buru-buru maju ke depan, karena striker kita kurang jadi jangan buru-buru lepas bola,” pungkasnya. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved