Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Ujung Tombak PSM 'Kurang Tajam', Pengamat Bandingkan Everton Nascimento dengan Ramadhan Sananta

PSM Makassar belum tampil konsisten di Liga 1 Indonesia musim 2023/2024.

Penulis: M Yaumil | Editor: Sukmawati Ibrahim
DOK PRIBADI
Pengamat sepakbola Husain Abdullah 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar belum tampil konsisten di Liga 1 Indonesia musim 2023/2024.

Sampai pekan ke delapan ini PSM Makassar bertengger di papan tengah klasmen sementara dengan 11 poin di urutan sembilan.

PSM Makassar sendiri secara keseluruhan meraih tiga kemenangan, dua hasil imbang, dan tiga kekalahan.

Pasukan Ramang menghadapi awal musim yang kurang mulus. Pasalnya dari tiga laga kandang baru satu kali meraih kemenangan.

Sebaliknya Laskar Pinisi meraih dua kemenangan di laga tandang.

Selain itu, penyerang PSM sampai saat ini dinilai kurang tajam. Bahkan Kenzo Nambu yang berposisi gelandang menjadi top skor dengan empat gol.

Baca juga: Kike Linares Belum Dimainkan, Pengamat Lebih Percaya Erwin Gutawa Kawal Lini Belakang PSM Makassar

Ini memperlihatkan pembelian Adilson Silva terbilang gagal.

Ini memperpanjang rekor striker asing PSM yang seret gol.

Sementara Everton Nascimento baru mencetak satu gol dari tujuh laga yang ia jalani, baik sebagai starter atau dari bangku cadangan.

Kondisi ini membuat suporter membanding-bandingkan Everton dan Ramadhan Sananta yang makin gacor di klub barunya.

Baca juga: Kutip Quotes Dahlan Iskan, Yance Sayuri Curhat Usai Cetak Gol Indah Tapi PSM Makassar Gagal Menang

Minim gol berpengaruh pada ketajaman sang striker. Ini membuat para penyerang tidak percaya diri.

Pengamat Sepakbola, Husain Abdullah mengatakan, pemain asing PSM Makassar harus dievaluasi.

Kualitas dua penyerang asing Laskar Pinisi menurun.

Apalagi Adilson yang masih adaptasi dengan ritme dan strategi Tavares, sehingga tampak masih kesulitan.

Mantan General Manager PSM itu kemudian membandingkan kondisi saat ini dengan musim lalu dimana masih ada Ramadhan Sananta.

Baca juga: Resmi! Dua Pemain PSM Makassar Harlan Suardi dan Rafly Asrul Dipinjamkan FC Bekasi City

“Target di depan tidak ada kayak Sananta. Sangat lemah PSM di lini depan,” katanya kepada tribun timur, Minggu (13/8/2023).

“Makanya yang banyak cetak bola Kenzo yang notabene bukan striker. Kalau Everton dan Adilson di depan tidak cukup,” sambungnya.

Lini depan semakin kurang tajam karena ujung tombak sering turun membantu pertahanan.

Hal itu disebabkan minimnya lapangan tengah menyalurkan bola ke depan.

Pasalnya, Wiljan Pluim bekerja sendirian di lapangan tengah dan membuat suplai bola terhambat.

Ini juga menjadi salah satu problem Pasukan Ramang di lapangan tengah.

“Dulu Sananta posturnya bagus bisa tarik dua tiga pemain, dia bisa buka ruang, jadi temannya bisa dapat kesempatan cetak bola,” jelas juru bicara Jusuf Kalla itu.

“Ini tidak ada target di depan Everton biasa turun, karena lapangan tengah sulit hanya Pluim diandalkan,” tambahnya.

Menurutnya, Pluim harus mempunyai tandem yang bisa memberikan pantulan bola.

Setelah Pluim menggocek bola butuh rekan-rekan yang mensupport.

Agar aliran serangan ke depan lebih terstruktur dan tidak cepat kehilangan bola.

Pemain tengah PSM tidak boleh terburu-buru melepas bola.

Karena sayap serangan juga butuh waktu transisi.

Olehnya itu penting untuk build up serangan melalui satu dua sentuhan di lini tengah.

“Terus Pluim harus dibantu alirkan sebuah serangan. Supaya bisa tahan bola di lapangan tengah,” terang Husain.

“Pemain sayap juga ada waktu maju kedepan jangan buru-buru maju ke depan, karena striker kita kurang jadi jangan buru-buru lepas bola,” pungkasnya. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved