Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Respon Orangtua Murid Soal Tembok SD Inpres Banta-bantaeng 1 Nyaris Roboh

Sudah bertahun-tahun pagar SD Inpres Banta-bantaeng 1, Jl Monginsidi Baru, Kecamatan Rappocini, Makassar, ditopang kayu dan bambu.

|
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Abdul Azis Alimuddin
DOK PRIBADI
Tembok SD Inpres Banta-bantaeng 1, di Jl Monginsidi Baru, Kecamatan Rappocini, Makassar, ditopang menggunakan kayu dan bambu, Sabtu (12/8/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sudah bertahun-tahun tembok SD Inpres Banta-bantaeng 1, Jl Monginsidi Baru, Kecamatan Rappocini, Makassar, ditopang kayu dan bambu.

Pantauan di lokasi, pagar sepanjang 5-10 meter itu, dalam kondisi miring dan nyaris ambruk.

Kondisi itu, tentu membahayakan murid dan warga yang lalu lalang di jalan setapak depan sekolah.

Terlebih, posisi kemiringan pagar tembok itu mengarah ke jalan.

"Lamami ini om diganjal bambu begini," ucap salah satu murid yang dihampiri saat berjalan di depan tembok yang nyaris ambruk itu.

Salah satu orangtua murid Tri Lestari (38) mengatakan, tembok yang nyaris ambruk itu ditopang kayu sejak 2021 lalu.

"Karena saya lihat mulai ditopang pakai bambu itu pagar waktu anak saya masih kelas 1. Sekarang ini sudah kelas 3," ujarnya.

Tri pun berharap, agar pemerintah segera memperbaiki atau merenovasi pagar tembok itu.

Pasalnya, kata dia, kondisi tembok itu sangat membahayakan murid dan warga yang lalu lalang setiap harinya.

Sebab, sewaktu-waktu kayu atau bambu penyanggah itu rapuh atau lapuk, maka tembok sangat berpotensi ambruk.

"Semoga pemerintah segera memperbaiki, karena memang bahaya sekali, apalagi kalau ada anak-anak yang lewat atau sementara main," harap Tri.

Sementara itu, kepala Sekolah SD Inpres Banta-bantaeng 1, Hj Baena, mengatakan, keretakan tembok pagar mulai terlihat pada 2016 lalu.

Dan mulai miring atau nyaris ambruk, kata Baena, saat memasuki tahun 2021.

"Itu pas Covid 2021 saya lihat warga mulai janggal pakai kayu sama bambu. Kalau keretakan mulai terlihat itu 2016," ucapnya.

Pihaknya pun mengaku telah mengajukan anggaran perbaikan ke dinas terkait.

Namun, belum terealisasi hingga saat ini.

"Sudah saya tanyakan (ke pemerintah).Responnya sementara dianggarkan," terang Baena.

Sebelumnya pada tahun 2022, anggaran perbaikan pagar itu kata dia, telah ada.

Namun, entah mengapa lanjut Baena, anggaran perbaikan pagar itu dialihkan.

"Tahun lalu sebetulnya (dianggarkan) tapi itu-mi dananya di refocusing (dialihkan)," katanya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved