Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cerita Aiptu Erwin 10 Tahun Latih Paskibraka, Tolak Titipan Sampai Terima Tekanan Soal Pembawa Baki

Aiptu Erwin Setiawan sudah terbiasa dengan tugas lainnya selain menjadi anggota Satuan Lalu Lintas Polres Luwu selama hampir 20 tahun lebih.

Muh Sauki Maulana/Tribun-Timur.com
Aiptu Erwin Setiawan, personil Polres Luwu yang mengabdi 10 tahun menjadi pelatih Paskibraka Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Aiptu Erwin Setiawan sudah terbiasa dengan tugas lainnya selain menjadi anggota Satuan Lalu Lintas Polres Luwu selama hampir 20 tahun lebih.

Erwin sudah langganan ditunjuk menjadi tim pelatih pasukan pengibar bendera pusaka atau Paskibraka Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Selama aktif menjadi anggota Polri, sudah 10 tahun Erwin mengemban amanah sebagai pelatih Paskibraka Luwu.

Ia, bertugas untuk menempa mental serta kemampuan baris-berbaris anak didiknya sebelum mengibarkan bendera pusaka di Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI).

Tugasnya cukup berat. Sebab, momentum pengibaran bendera pusaka begitu sakral dilakukan.

Sehingga mau tak mau, Paskibraka dituntut bekerja secara sempurna dari bendera itu dikibarkan sampai kembali diturunkan.

Perjalanan Erwin melatih Paskibraka Luwu mengisahkan segudang pengalaman bagi dirinya.

Kepada Tribunluwu.com, Erwin mengaku sempat kewalahan dengan banyaknya anak "titipan" yang masuk.

Baca juga: 70 Calon Paskibraka Makassar Digembleng Tentara di Pantai Losari

Namun Erwin bersama tim pelatih bersikap tegas.

Ia tak mau perjuangan seluruh anak didiknya harus rusak hanya karena satu-dua orang yang sedari awal tidak sesuai dengan kriteria.

"Banyak juga tantangannya. Pasti ada. Misal soal anak-anak yang dititipkan. Tapi alhamdulillah kami, tidak pernah mau untuk hal seperti itu. Syukurnya, pimpinan Kapolres Luwu juga mempercayakan semua keputusan seleksi Paskibraka ke kami tim pelatih," jelasnya, Jumat (4/8/2023).

Kasus seperti ini, sambung Erwin, juga kadangkala terjadi saat penentuan pasukan 8 yang akan bertugas menerima dan mengerek bendera.

Utamanya soal siapa yang layak menjadi pembawa baki bendera merah putih saat itu.

Karakter dan penampilan Paskibraka menjadi penilaian utama Erwin.

"Kemudian soal tekanan-tekanan. Kita tahu toh kita di negeri konoha ini. Saya tidak segampang itu memilih pembawa baki karena anak ini anaknya ini atau itu," tuturnya

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved