Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anggota DPRD Makassar Nunung Dasniar Heran, Warga Berteriak Kekeringan Tapi Pasokan Industri Aman

Bukan hanya warga di daerah pemilihannya, ia sendiri merasakan dampak dari kurangnya pasokan air bersih.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Ansar
(Humas DPRD Makasaar)
Nunung Dasniar saat pantau lorong wisata di Nusa Tamalanrea Indah (NTI) Kecamatan Tamalanrea. Jumat (16/9/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMASSAR - Legislator Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar Nunung Dasniar menyampaikan keresahan warga Tamalanrea dan Biringkanaya yang kesusahan mendapatkan air bersih.

Kondisi keterbatasan air bersih diakui sudah berlangsung kurang lebih satu bulan.

Bukan hanya warga di daerah pemilihannya, ia sendiri merasakan dampak dari kurangnya pasokan air bersih.

"Air di rumah saja macet, apalagi warga, sudah ada satu bulan kondisinya begini," ucap Nunung Dasniar kepada Tribun-Timur.com via WhatsApp, Kamis (3/8/2023).

Nunung mengatakan, tiap kali melakukan reses, keluhan warga hanya berkutat pada persoalan air bersih dan banjir.

Sialnya, masalah tersebut terus berulang setiap tahunnya, sehingga ia menilai tidak ada penyelesaian yang dilakukan pemerintah dalam hal ini Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar.

"PDAM juga tidak ada solusi, dari enam titik reses saya datangi semua keluhkan air, kegelisahan selanjutnya banjir, selalu seperti itu seperti tahunnya, tidak ada upaya pemerintah untuk menindak lanjuti," ujarnya.

Ada dua instalasi yang baru-baru ini dipasang oleh PDAM kata legislator Partai Gerindra ini, namun nyatanya belum bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Disamping itu, anggota Komisi C Bidang Infrastruktur dan Pembangunan ini juga mengaku heran, saat warga berteriak kekeringan, industri-industri justru tidak pernah mengeluh.

"Pasokan air ke industri berapa per harinya, industri tidak ada yang mengeluh, sementara masyarakat terus kekeringan. Pasokan air kalau siang kurang, kemana larinya air, biasa malam baru ada air," tuturnya.

Selain itu, Nunung juga mengelukan layanan mobil tangki PDAM yang tidak berjalan maksimal.

Hanya satu sampai dua hari mobil tangki diturunkan, sementara kata Nunung kebutuhan air masyarakat tiada henti setiap harinya.

Soal keterbatasan air bersih, sebelumnya Direktur Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar Beni Iskandar mengatakan, PDAM sudah turunkan pompa suplesi di waduk Nipa-nipa.

"Itu untuk antisipasi kekurangan air baku di leko pancing. Dimana masalah di musim  kemarau suplai air baku dari leko pancing berkurang," kata  Beni Iskandar. 

"Setiap kemarau diturunkan pompa di waduk nipa-nipa, kalau tidak diturunkan pompa maka itu (kekeringan) akan terjadi, tapi kita sudah antisipasi," kata dia.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved