Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polisi Tembak Polisi

Kelakuan Bripda Ignatius Dwi Frisco atau IDF Sebelum Tewas Tertembak, Keluarga dan Kekasih Dihubungi

Sekira 40 menit sebelum tewas, Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage sempat hubungi keluarga dan kekasihnya.

Editor: Ansar
TribunPontianak
Inosensia ibunda Bripda Ignatius memegang foto mendiang anaknya yang tewas diduga tertembak seniornya sesama polisi. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kelakukan Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage personel Densus 88 sebelum tewas ditembak senior.

Sekira 40 menit sebelum tewas, Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage sempat hubungi keluarga dan kekasihnya.

Ayah Bripda IDF, Y Pandi mengatakan, sang putra sempat melihat wajah ayah, ibu, adik dan kekasihnya sebelum hembuskan nafas terakhir.

Y Pandi menjelaskan, video call dengan Bripda Ignatius berlangsung  pada Sabtu (22/7/2023) pukul 20.00 WIB.

Setelahnya, video call itu berlanjut hingga pada kakak Bripda Ignatius dan kekasihnya yang berada di Pontianak.

Baca juga: Awal Mula Kasus Polisi Tembak Polisi Libatkan Densus 88, Senjata Meletus saat Dikeluarkan dari Tas

Video call Bripda Ignatius dengan keluarga kekasihnya berlangsung hingga Minggu (23/7/2023) dini hari.

"Kami ada komunikasi jam 08.00 (malam). Kami masih video call. Sampai kepada kakaknya juga, pacarnya juga."

"Kami sampai jam 01.00 (dini hari). Ceweknya di Pontianak," ungkap Y Pandi saat ditemui di kediamannya di Desa Paal, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, Kamis (27/7/2023), dikutip dari TribunPontianak.com.

Merujuk pernyataan Karo Penmsa Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, soal waktu kematian Bripda Ignatius, berarti video call korban dengan keluarga berakhir 40 menit sebelum tewas tertembak.

Diketahui, Bripda Ignatius tewas tertembak pada Minggu dini hari pukul 01.40 WIB, di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.

"Pada hari Minggu dini hari tanggal 23 Juli 2023 pukul 01.40 WIB bertempat di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, telah terjadi peristiwa tindak pidana karena kelalaian mengakibatkan matinya orang, yaitu atas nama Bripda IDF," ungkap Ahmad Ramadhan di hadapan awak media, Selasa (25/7/2023).

Terkait penyebab tewasnya Bripda Ignatius, disebutkan akibat adanya pertengkaran dengan senior hingga terjadi insiden penembakan.

Namun, kabar itu dibantah langsung oleh Jubir Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar.

Sebagai informasi, Bripda Ignatius bertugas sebagai anggota Densus 88.

"Tidak benar ada penembakan. Tidak ada (pertengkaran)," kat Aswin dalam keterangannya, Kamis, dilansir Wartakotalive.com.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved