Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Talkshow Tribun Series

Imam Fauzan Harap Pemerintah Libatkan Pemuda Dalam Kebijakan Publik, Bukan Dibutuhkan saat Pemilihan

Imam Fauzan menilai, selama ini generasi muda yang duduk sebagai anggota legislator hanya dijadikan obyek politik dalam budaya politik di Indonesia.

|
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/ERLAN SAPUTRA
Ketua PPP Sulsel Imam Fauzan AU jadi pembicara di Talkshow Tribun Series yang berlangsung di Liquid Cafe, Hotel Claro, Jl Andi Pangerang Petta Rani, Makassar, Selasa (25/7/2023) sore.   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Imam Fauzan AU menilai ruang ekspresi bagi anak muda dalam kebijakan publik sangat dibatasi.

Demikian disampaikan anggota DPRD Sulsel itu saat jadi pembicara di kegiatan Talkshow Tribun Series yang berlangsung di Liquid Cafe, Hotel Claro, Jl Andi Pangerang Petta Rani, Makassar, Selasa (25/7/2023) sore.

"Yang saya lihat sekarang ini, pemilih pemula, Generasi Z, Generasi Milenial, mereka hanya dijadikan sebagai tools (alat) ketika mau pemilihan," kata Imam Fauzan.

Imam Fauzan menilai, selama ini generasi muda yang duduk sebagai anggota legislator hanya dijadikan obyek politik dalam budaya politik di Indonesia.

Apalagi kalau penentuan kebijakan, ruang gerak dari anak muda sangat minim dilibatkan.

"Anak muda ini bukan sebagai polisi macker ketika menentukan kebijakan. Kalau kita melihat dari total pemilih anak muda yang hampir 60 persen, itu ada sekitar 30 persen dari total itu yang apatis terhadap politik," katanya.

Menurutnya, salah satu alasan mengapa anak muda banyak yang apatis, sebab tidak pernah dilibatkan dalam proses penentuan pengambilan kebijakan.

"Sebagai contoh, Pemilu 2019, total pemilih anak muda itu ada di angka 30 persen lebih. Tetapi setelah Pemilu, program untuk anak muda hanya beberapa persen dari total Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)," ucapnya.

Lebih jauh, Imam Fauzan menyebutkan, sebagai contoh anak muda di Provinsi Sulawesi Selatan soal program-program yang diberikan.

"Kalau kita melihat anak muda, berapa sih total APBD tiap tahun terhadap program-program UMKM. Terhadap program-program yang membuka lapangan kerja melalui UMKM, itu tidak sampai di angka 5 persen," katanya.

Sementara, ada 30 persen anak muda yang menyuarakan di tahun 2019, tetapi sama sekali tidak diakomodir.

"Dan saya sangat berharap sekali (anak muda diberi ruang berekspresi). Dan saya memprediksi di Tahun 2024, akan jauh dan lebih banyak anak muda duduk sebagai anggota DPR," tandasnya.

Hal itu diyakini Imam Fauzan, sebab Pemilu mendatang pemilih milenial lebih banyak ketimbang generasi sebelumnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved