Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Politisi PDIP Temui Prabowo

Budiman enggan menegaskan apakah manuvernya sebagai upaya agar adanya duet Prabowo-Ganjar di Pilpres.

Editor: Hasriyani Latif
Tribun Jateng
Kolase Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Muncul dugaan, Prabowo dan Ganjar Pranowo didorong duet sebagai capres dan cawapres pada Pilpres 2024. 

Prabowo dan Budiman itu pun langsung bersalaman sembari masuk ke dalam rumah.

Kepada awak media, Budiman menyatakan bahwa kedatangan dirinya ke kediaman Prabowo hanya untuk berdiskusi saja."Ya kita ingin diskusi saja dengan Pak Prabowo," kata Budiman.

Tak hanya Prabowo, Budiman menyebutkan dirinya sering berdiskusi dengan sejumlah tokoh nasional.

Baca juga: Daftar Tokoh Bakal Ditemui Ganjar Pranowo di Makassar dan Gowa Akhir 28-30 Juli 2023

Diantaranya, Presiden Joko Widodo (Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan hingga Megawati Soekarnoputri.

Bagi Budiman, tokoh-tokoh yang didatanginya merupakan tokoh nasionalis. Dia pun mengaku ingin menggali pikiran-pikiran yang ada di setiap tokoh nasional.

"Saya kan sering diskusi dengan tokoh-tokoh, dengan Pak Luhut dengan Bu Mega tentu saja dengan Pak Jokowi ini ini sosok nasionalis yang menurut saya pikiran-pikirannya menarik untuk kita diskusikan untuk kita gali," ujarnya.

Budiman juga membantah dirinya menemui bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto mewakili partai.

Kedatangannya menemui Eks Danjen Kopassus itu murni hanya sebagai pribadi. Menurut Budiman, dirinya dan Prabowo memiliki sejarah yang panjang.

Dia bilang, sejarah itulah yang menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut.

"Saya ingin mengatakan bahwa ini tidak mewakili partai, ini pribadi. Kebetulan sebelum saya masuk ke PDI Perjuangan, saya kan punya story, sebelum Pak Prabowo jadi ketum Gerindra dan sebelum bacapres, kita sudah punya story-story lama, kami membicarakan itu," ujar Budiman.

Budiman menyatakan pertemuannya dengan Prabowo juga membahas mengenai kebangsaan. Termasuk, keinginannya adanya persatuan kaum nasuonalis di Indonesia.

Baca juga: Sosok Bakal Caleg PDIP yang Hamili Anak Kandung, Nyaris Tewas Dihakimi Massa

"Yang saya sampaikan kepada beliau tadi, itu sebenarnya, persatuan kaum nasionalis. Rugi Indonesia kalo kaum nasionalis tidak saling mendukung. Harus ada yang mencairkan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Budiman pun mengaku siap untuk mewakafkan dirinya untuk mencairkan agar adanya persatuan kaum nasionalis. Namun begitu, Ia pun memahami bukanlah siapa-siapa.

"Saya yang bukan siapa-siapa, tidak apalah saya mewakafkan diri untuk mencairkannya, justru karena saya bukan siapa-siapa, saya tidak mewakili partai, saya bukan pejabat publik, justru karena saya bukan siapa-siapa, saya mewakafkan diri, memulai untuk mencairkan itu. Mudah-mudahan setelah ini mencair," jelasnya.

Budiman pun mengaku tidak peduli jika tindakan tersebut nantinya dianggap benar maupun salah. Sebab, beberapa kali keputusannya tersebut justru tepat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved