15 Hari Sebelum Zainut Tauhid Direshuffle Jokowi, Begini Candaan Menteri Agama di Tanah Suci

MAKKAH, TRIBUN - Presiden Joko Widodo, Senin (17/7/2023) pagi, mengumumkan resmi reshuffle sekaligus pelantikan 1 menteri, 5 wakil menteri dan 1 anggota dewan pertimbangan presiden (wantimpres) di Istana Merdeka, Jakarta.

Salah satu wakil menteri yang diganti adalah Zainut Tauhid Sa'adi, wakil menteri agama.

Ia digantikan kolega partainya, Saiful Rahmat Masduki, Ketua DPW PPP DKI Jakarta, sekaligus Wakil Ketua Umum PP Anshor.

Zainul diganti tiga hari menjelang ulangtahun ke-60, Kamis (20/7/2023) esok lusa.

Pekan lalu, Zainul masih di Makkah. Dalam kapasitas sebagai sebagai naib (wakil), ia mendampingi Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas sekaligus Amirul Hajj.

Sebelum kembali ke Tanah Air, ada cerita menarik, dari dua eks politisi DPR beda partai itu.

Yaqut politisi PKB dari Dapil X Jawa Tengah. Dan Zainut, empat periode duduk di parlemen nasional mewakili PPP dari dapil IX Jateng.

Di Tanah Suci, Gus Men -sapaan akrab Yaqut- sempat mencandai seniornya di parlemen nasional dan Nahdlatul Ulama (NU) itu.

Momen candaan itu di awal acara Rapat Koordinasi Persiapan pelayanan jemaah haji pasca Armuzna bersama PPIH Arab Saudi di Hotel Alshygra, Misfalah, Makkah, Minggu (2/7/2023) malam.

Acara dihadiri 550 ketua kloter, elite PPIH, kepala daker, kepala bidang, para kepala sektor, puluhan kepala seksi.

Menteri agama duduk berdampingan dengan tiga tokoh penting di Kemenag, wamen, Sekjen M Nizar Ali, dan Irjen Kemenag Faizal Ali Hasyimi.

Di mimbar utama, usai takzim, Gus Men menyapa satu per tetamu VVIP.

Mulai pejabat eselon kemenag dan petinggi Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi.

Dan, entah sengaja atau tidak, Gus Men tidak menyebut nama wakilnya.

"Oh, ternyata ada Pak Wamen juga di acara ini. Maaf saya lupa. Yang saya ingat itu, Pak Sekjen (Nizar Ali), dia ini legenda PPIH haji, mantan dirjen PHU," ujar Yaqut berseloroh.

Kontan, tawa hadirin membahana di aula hotel bintang empat itu.

Zainut Tauhid jadi wamenag dengan dua menteri; Menteri Fachrurozi (2019-2021) dari unsur TNI dan Gus Yaqut (2021 hingga sekarang).

Zainut dilantik jadi wamen pada tanggal 25 Oktober 2019.

Ia juga merupakan petinggi dari Partai Persatuan Pembangunan. Sebagai politisi senior, Zainut terpilih empat periode menjadi Anggota DPR RI periode 1997–1999, 2004–2009, 2009–2014, 2014–2019 mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah IX.

Dia mewakili Dapil Jawa Tengah IX, Tegal dan Brebes, san hingga kini tercatat sebagai Waketum DPP PPP 2020-2025.

Zainut mengawali karier organisasi kegamaannya melalui Ikatan Pelajar Nahdlatul 'Ulama (IPNU) dan menjadi Ketua Umum PP IPNU (1988–1996).

Dua dekade di DPR RI, Zainut bertugas di Komisi VIII yang membidangi agama, pemberdayaan perempuan dan sosial.

"Ya, terima kasih. Saya akan kembali jadi guru mengaji." kata Zainut kepada wartawan, Senin (17/7/2023).

Jokowi sendiri mengatakan pemilihan wamenag baru merupakan pesanan dari PPP, partai koalisi pemerintahan.

"Itu ada permintaan dari partai," kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di Istana Negara usai pelantikan.

Wamenag Baru Saiful Rahmat, Eks Ketua Ansor Jakarta dari PPP

Selain itu, Saiful pernah menjadi Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta.

Dengan dilantiknya Saiful jadi Wamenag, maka Kemenag kini dipimpin duo elite GP Ansor.

Pasalnya, Menag Yaqut Cholil Qoumas saat ini berstatus Ketua Umum PP GP Ansor.

Di luar Istana Negara, usai pelantikan menteri dan wakil menteri , Plt Ketua Umum PPP Mardiono, mengonfirmasi pihaknya menyodorkan nama Saiful untuk masuk kabinet Jokowi.

Selain Saiful, Mardiono mengatakan pihaknya juga menyodorkan anggota Majelis Kehormatan PPP Djan Faridz masuk ke lingkaran Jokowi.

Djan Faridz dilantik menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

"Ya karena dua-duanya itu (Saiful dan Djan), beliau kader PPP. Dan, tentu PPP memiliki kader banyak ya tentu kewenangan terakhir ada pada bapak presiden karena itu memang hak prerogratif bapak presiden," kata Mardiono.

Saat disinggung soal alasan partai meminta Zainut dicopot dari kursi wamenag, Mardiono menyanggahnya.

Dia mengklaim itu hanya membagi giliran saja alias rolling.

"Oh, enggak ada copot mencopot ya jadi kalau dalam jabatan kemudian rolling apa itu sudah menjadi keniscayaan ya dalam kehidupan ini semua memang enggak ada yang abadi," kata dia.

Mardiono lalu mengaitkan dengan dirinya yang sempat menjadi bagian dari Wantimpres, lalu mundur setelah menjadi pucuk kepemimpinan PPP.

"Jadi ya itu keniscayaan bagi anak-anak bangsa kita senantiasa patuh mengikuti prerogratif bapak presiden," kata dia.