Opini
Mengintip Masa Depan
Beberapa waktu lalu, pemerintah meluncurkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Selain itu, hubungan antara manusia dan mesin juga menjadi perhatian utama dalam perkembangan skill forecasting. Peningkatan kemampuan mesin dan kecerdasan buatan menimbulkan pertanyaan tentang peran manusia di tempat kerja.
Oleh karena itu, skill yang melibatkan kolaborasi antara manusia dan mesin, seperti analisis data, desain interaksi, dan kepemimpinan, semakin diperlukan.
Dengan memperkirakan perkembangan ini, kita dapat mengembangkan keahlian yang menggabungkan kecerdasan manusia dan kekuatan mesin, sehingga menciptakan hasil yang lebih baik.
Kesadaran akan pentingnya memperkirakan skill yang dibutuhkan di masa depan juga harus melibatkan sektor pendidikan.
Pendidikan harus beradaptasi dengan kebutuhan dunia kerja yang terus berubah, dan mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang relevan.
Kurikulum harus disesuaikan untuk memasukkan pelajaran dan program yang membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan masa depan.
Kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri menjadi kunci untuk mencapai hal ini, dengan membangun jembatan antara teori dan praktik.
Dengan menembus masa depan melalui pemahaman mendalam tentang tren dan perubahan, kita dapat menjadi pelopor dalam menciptakan dunia yang lebih baik dan meraih kesuksesan yang abadi.
Jika tidak, pada tahun 2045 atau saat 100 tahun republik ini berdiri, kita akan bernasib sama dengan Argentina yang tidak berhasil memanfaatkan bonus demografi yang dimilikinya.(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.