Puluhan Pelaku Usaha Ikut Workshop Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif di Claro Makassar
Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Workshop Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Workshop Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif di Hotel Claro Makassar, Kamis (22/6/2023).
Diikuti puluhan pelaku usaha ekonomi kreatif, pengelola usaha, komunitas, hingga akademisi ini bakal berlangsung hingga Jumat (23/6/2023).
Kadisbudpar Sulsel, Andi Asriady Sulaiman menjelaskan, dalam waktu beberapa tahun terakhir, sektor ekonomi kreatif tumbuh sangat pesat di Sulsel.
Keberagaman potensi pun dimiliki, mulai dari bidang pariwisata, seni, budaya, kerajinan tangan, serta sektor lainnya.
“Ini menjadikan Sulsel kaya peluang, sehingga melalui workshop ini penting untuk menggali dan mengoptimalkan potensi tersebut,” jelas Asriady.
Dirinya mengatakan, parisiwata dan ekonomi kreatif memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
Seperti dapat membuka lapangan pekerjaan, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dan meningkatkan pendapatan, serta mempertahankan warisan budaya, dan identitas suatu daerah.
“Pemerintah sudah mengumumkan hari libur, saya sudah bisa membayangkan potensi parisiwata di Sulsel, diserbu para wisatawan,” katanya.
Lebih lanjut, Asriady menjelaskan bahwa dalam pengembangan ekonomi kreatif, terdapat beberapa hal yang penting diperhatikan.
Diantaranya infrastruktur dan aksesibilitas, pendidikan dan pelatihan, pendanaan dan akses keuangan, kebijakan dan regulasi, kolaborasi dan jaringan promosi pemasaran, serta inovasi.
“Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, diharapkan dapat tercipta ekosistem ekonomi kreatif yang kuat dan berkelanjutan, dan mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Sulsel,” jelas Asriady.
Diketahui, workshop ini bakal diisi dengan materi terkait pengembangan ekonomi kreatif.
Pematerinya berasal dari berbagai unsur, mulai dari pemerintahan, kampus, komunitas, dan dari media.
Direktur Industri Kuliner, Kriya, Desain, dan Kuliner, Kemenparekraf/Baparekraf, Yuke Sri Rahayu menambahkan, ekonomi kreatif merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian di Indonesia.
Menurutnya, dalam pengembangan ekonomi kreatif, diperlukan ekosistem yang mendukung.
Mulai dari tahap pengembangan ide dan kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, dan konservasi.
“Kalau ekonomi kreatif ingin berkembang, itu dibutuhkan ekosistem yang mendukung keberadaan dari subsektor itu sendiri,” kata Yuke.
Dirinya juga menyebut, bahwa pembangunan ekonomi kreatif harus dilakukan dengan sinergi atau kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah.
“Keberhasilan pembangunan ekonomi kreatif perlu didukung oleh ekosistem ekonomi kreatif. Urusan pengembangan ekosistem ekonomi kreatif di daerah menjadi tanggung jawab bersama,” sebutnya. (*)
PKB Hadirkan 7 Ambulans Gratis di Sulsel |
![]() |
---|
Foto-foto Perayaan HUT ke-28 PKB di Makassar, Diisi Pemotongan Tumpeng |
![]() |
---|
Jelang Indonesia vs Thailand: Tampil Bagus, Victor Dethan Opsi Starting Eleven |
![]() |
---|
Orangtua Sering Bertengkar, Murid MIN 1 Makassar Curhat ke Istri Menag Nasaruddin Umar |
![]() |
---|
Kesaksian Pemilik Warung yang Diserang Geng Motor di Makassar: 12 Orang Pakai Parang Panjang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.