Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bunker Narkoba di Kampus

Kakanwil Kemenkumham Sulsel Tak Menampik Warga Binaan Jeneponto Terlibat Peredaran Narkoba di Kampus

Begitu juga ponsel yang digunakan berkomunikasi dari dalam Rumah Tahanan Negara (Rutan) Jeneponto, turut diamankan.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Kepala Kanwil Kemenkumham Sulsel, Liberti Sitinjak saat menggelar konferensi pers di kantornya, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Selasa (13/6/2023) siang.   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Wilayah Sulawesi Selatan, tidak menampik adanya keterlibatan warga binaan Rutan Jeneponto terkait temuan brankas narkoba dalam kampus Universitas Negeri Makassar (UNM).

Hal itu ditegaskan Kepala Kanwil Kemenkumham Sulsel, Liberti Sitinjak saat menggelar konferensi pers di kantornya, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Selasa (13/6/2023) siang.

"Ada salah satu warga binaan kami yang terindikasi mengendalikan peredaran narkoba," kata Liberti Sitinjak.

"Inisialnya SHM, kondisi yang bersangkutan ada di rutan Jeneponto," sambungnya.

Saat ini, SHM lanjut Liberti telah diamankan Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulsel.

Begitu juga ponsel yang digunakan berkomunikasi dari dalam Rumah Tahanan Negara (Rutan) Jeneponto, turut diamankan.

"Ini langsung serahkan ke Polisi dari Poda. Berdasarkan penyerahan itu ditelusuri tentang chat atau telepon yang digunakan warga binaan tersebut," terang Liberti.

"Yang bersangkutan Diduga kuat dalam jaringan itu sehingga barang yang kita amankan dibawa ke Polda," tuturnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Rutan Jeneponto, Hendrik kepada tribun 

"Kami langsung mengambil tindakan, kamarnya langsung kita sidak dan yang bersangkutan mengakui bawa HP," ujar Hendrik.

"Tapi setelah saya tanyakan HPnya ada dimana dia bilang sudah dikeluarkan," ucapnya.

Hendrik menjelaskan, SN merupakan tahanan pindahan dari Lapas Kelas II A Bulukumba.

SN baru tiga bulan menjalani kurungan di Rutan Kelas II B Jeneponto. 

"Yang bersangkutan ini menjalani proses sidang di Sidrap sampai putus 14 tahun, selanjutnya dikirim ke Lapas Narkotika Sungguminasa (Gowa)," ungkap Hendrik.

"Selanjutnya dipindahkan ke Lapas Kelas II A Bulukumba, setelah itu dikirim ke Rutan kelas II B Jeneponto," ungkapnya. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved