Citizen Reporter
Irjen Pol dr Asep Hendradiana Lantik Pengurus PERDATIN Sulsel Periode 2022-2025
AM Takdir Musba dalam sambutannya menyampaikan bahwa Spesialis Anestesi memiliki domain kompetensi pelayanan yang luas.
Penulis: CitizenReporter | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Citizen Reporter
Dokter Andi Adil, Sekretaris Umum PERDATIN Cabang Sulsel
TRIBUN-TIMUR.COM - Pelantikan Pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN) Cabang Sulawesi Selatan periode 2022-2025 berlangsung di Hotel Novotel Makassar, Minggu (4/6/2023).
Ketua IDI Wilayah Sulsel diwakili dr Bachtiar Baso bersama Irjen Pol dr Asep Hendradiana (ketua umum Pengurus Pusat PERDATIN) melantik ketua terpilih dr AM Takdir Musba dan pengurus.
Pelantikan dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel dr Hj Rosmini Pandin, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar dr Nursaidah Sirajuddin, ketua IDI cabang Makassar, ketua Persatuan Rumah Sakit Indonesia Cabang Sulsel dr Khalid Saleh dan segenap ketua Perhimpunan dokter spesialis lainnya dan organisasi keperawatan serta para dekan Fakultas Kedokteran yang ada di Sulsel.
Juga dihadiri oleh ketua Cabang PERDATIN dari beberapa provinsi, diantaranya Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, dan Maluku.
Irjen Pol dr Asep Hendradiana yang juga menjabat kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri dalam sambutannya menyatakan perlu peran besar organisasi profesi dan stakeholder dalam penguatan sumber daya manusia dalam membentuk layanan spesialis anestesi yang modern dan profesional.
Sebagai profesi kesehatan yang bekerja pada kondisi kegawatan dan pasien dengan resiko tinggi maka dokter spesialis anestesi dan terapi intensif memerlukan jaminan dan perlindungan dalam melaksanakan tugas layanan spesialistiknya dan tentunya hak kesejahteraan yang layak untuk dapat membuat nyaman dalam bertugas.
AM Takdir Musba dalam sambutannya menyampaikan bahwa Spesialis Anestesi memiliki domain kompetensi pelayanan yang luas mulai dari kegawatdaruratan, anestesi kamar bedah dan luar kamar bedah, terapi di ICU, dan penanganan nyeri.
Kepala Pusat Program Pendidikan Spesialis Fakultas Kedokteran Unhas ini menambahkan bahwa semua pelayanan ini yang dibutuhkan masyarakat di rumah sakit harus ditunjang dengan kebijakan dan penyediaan sarana dan prasarana yang standar untuk menjamin pelayanan yang berbasis kenyamanan dan keamanan pasien.
Untuk itu kolaborasi bersama dengan pemangku kebijakan di daerah, manajemen rumah sakit dan profesi lainnya sangat diperlukan dalam optimalnya layanan spesialis anestesi.
Sebagai penutup dr Bachtiar Baso yang mewakili IDI Sulsel menjelaskan bahwa peran organisasi profesi, IDI, telah terbukti dalam sejarah sejak tahun 1950 memberi kontribusi besar dalam layanan kesehatan, termasuk masa berat bangsa dalam pandemi Covid-19.
Masih adanya rencana kebijakan yang mengurangi peran IDI sangat tidak tepat dan akan merugikan masyarakat dan layanan kesehatan.
Sebagai tambahan beliau menyatakan jika IDI selalu hadir dalam menjaga etik dan profesionalisme dokter di Indonesia yang bermuara pada layanan kesehatan masyarakat termasuk layanan spesialis anestesi dan terapi intensif.
Selain acara pelantikan ini sebelumnya dilaksanakan pelatihan bantuan hidup dasar bagi masyarakat umum di Car Free Day Sudirman.
Perdatin Sulsel
pelantikan
Tribun Timur
AM Takdir Musba
Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Ter
Konsorsium KPTCN dan BOLT Seminar di Tohoku, Rangkaian Summer School in Japan |
![]() |
---|
Mahasiswa Unismuh Tolak Kenaikan Tunjangan Anggota DPR Rp3 Juta / Hari |
![]() |
---|
120 Dosen UIN Alauddin Dilatih Bikin Tulisan Ilmiah Pakai AI |
![]() |
---|
2 Mahasiswa Unhas Sabet Penghargaan Internasional Youth Inter-action and Exploration 2025 |
![]() |
---|
Ratusan Warga Ikut Jalan Sehat Ukhuwah Wahdah Islamiyah Gowa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.