UMI
UMI Kukuhkan Dua Profesor Wanita Ahli Arsitektur dan Teknik Sipil
Universitas Muslim Indonesia (UMI) mengukuhkan dua Guru besardi Auditorium Al-Jibra, Kampus UMI, Jl Urip Sumoharjo, Senin (5/6/2023)..
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Muslim Indonesia (UMI) mengukuhkan dua Guru besardi Auditorium Al-Jibra, Kampus UMI, Jl Urip Sumoharjo, Senin (5/6/2023).
Keduanya ialah Prof Naidah Naing dari bidang ilmu Teknik Arsitektur.
Serta Prof Ratna Musa ahli bidang ilmu Teknik Sipil.
Sidang pengukuhan dipimpin Rektor UMI Prof Basri Modding.
Turut hadir Ketua Dewan Guru Besar UMI Prof Mansyur Ramli, Ketua LLDikti IX Andi Lukman hingga Bupati Wajo Amran.
Rektor UMI Prof Basri Modding menyebut, jabatan guru besar ini menjadi langkah awal untuk menghasilkan penelitian
"Profesor bukan akhir, tapi spirit menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat umum," kata Prof Basri Modding.
"Pencapaian profesor merupakan penghargaan sangat prestisius. Tidak semua orang bisa menyandang gelar profesor," lanjutnya.
Prof Basri Modding berharap, dua guru besar ini mampu memperkaya penelitan yang berperan di masyarakat.
Ketua Dewan Guru Besar UMI Prof Mansyur Ramli mengingatkan kedua profesor ini tidak menjadi arogan dengan jabatan baru
"Jabatan Guru besar itu sama sekali bukan untuk arogan dan angkuh," kata Prof Mansyr Ramli
"Semakin tinggi pendidikan kita hendaknya semakin tunduk pada Allah SWT. Di atas langit masih ada langit," lanjutnya.
Pengkuhan ini berlangsung penuh haru. Kedua guru besar ini dikukuhkan di hadapan keluarga.
Prof Naidah maupun Prof Ratna Musa tak kuasa menahan air mata.
Jabatan profesor kini disandang sebagai insan akademisi.
Prof Naidah Naing
Guru besar Ilmu Arsitektur ini menyampaikan pidato tentang rumah mengapung.
Judulnya "Tektonika Rumah Mengapung Arsitektur Air dengan Konsep Disaster Resilience".
"Penelitian saya selama ini berfokus pada permukiman di atas air, terutama rumah mengapung dan permukiman pesisir dalam mengatasi bencana," kata Prof Naidah Naing
Prof Naidah Naing menyebut, rumah mengapung di danau Tempe, Sulsel berbeda.
Sebab, rumah mengapung warga ini bisa berpindah-pindah.
Situasi ini tergantung pada musim angin dan ketinggian air
"Cara bermukim berpindah-pindah di atas air ini, menjadikan rumah mengapung dibangun dengan sistem tektonika yang memungkinkan Rumah mengapung dapat bertahan (resilience) dalam menghadapi berbagai bencana (disaster) di atas air," kata Prof Naidah Naing
Di tengah makin sempitnya lahan di daratan. Pemukiman diatas air pun menjadi salah satu solusi.
"Tektonika rumah mengapung berkonsep mitigasi bencana dapat dijadikan alternatif hunian di atas air, di tengah semakin menyempitnya lahan daratan," lanjutnya.
Fenomena inilah yang menjadi bahan penelitian Prof Naidah Naing.
Hingga mampu mengantarnya duduk sebagai Guru Besar di UMI.
Prof Ratna Musa
Guru besar bidang ilmu Teknik Sipil ini meneliti bidang pertanian
Judulnya "Optimalisasi Kebutuhan Air Tanaman Sulawesi Selatan (Studi Kasus Daerah Irigasi Kiru-Kiru, Kec Soppeng Riaja, Kab Barru)"
Prof Ratna Musa menjelaskan pemenuhan kebutuhan pangan dan aktivitas penduduk erat kaitannya dengan kebutuhan air.
Tuntutan tersebut tidak dapat dihindari, tetapi harus bisa diprediksi dan direncanakan.
"Kecenderungan yang sering terjadi adalah adanya ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air," kata Prof Ratna Musa.
Dari penelitian ini, Prof Ratna Musa menyimpulkan pola tanam yang sesuai dengan kondisi Daerah Irigasi Kiru-Kiru adalah pola tanam padi-padi-palawija.
Dengan pertimbangan, neraca air dan kebutuhan air sebesar 1,48 m⊃3;/detik untuk padi serta 0,23 m⊃3;/detik untuk palawija
"Maka pola tanam yang paling optimal untuk Daerah Irigasi Kiru-Kiru adalah 100 persen ditanami padi pada musim tanam pertama ( Oktober 1 – Februari 1 ) dan kedua ( Februari 2 – Juni 2 ) seluas 656 ha," kata Prof Ratna Musa
"Kemudian 71 persen ditanami palawija sebesar 465 ha pada musim tanam ketiga ( Juli 1 – September 2 )," lanjutnya.
Dengan pengukuhan ini, UMI menambah dua Guru Besar baru di bidang ilmu Teknik. (*)
2.800 Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia, UMI Masuk 20 Besar Kampus Terbaik |
![]() |
---|
Dosen UMI dan STIEM Bongaya Latih Kader Posyandu Tamangapa Olah Ikan Nila Jadi Bakso Cegah Stunting |
![]() |
---|
UMI Larang Keras Mahasiswa Beri Parcel, Uang, Ucapan Terima Kasih ke Dosen, Pelanggar Bakal Dipecat |
![]() |
---|
Teken MoU, Pemkab Lutim, UMI dan USIM Kolaborasi Bangun Sekolah Islam Internasional di Luwu Timur |
![]() |
---|
Keunggulan Sekolah Islam Berjaringan Internasional Bakal Dibangun di Lutim, Gandeng UMI dan USIM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.