Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Siswa Jatuh dari Lantai Delapan

Motif Siswa SMP Swasta di Makassar Akhiri Hidup Lompat dari Lantai 8 Masih Misterius

Polisi telah menyimpulkan, Basman Nafa Yasykura siswa SMP Swasta di Makassar meninggal karena bunuh diri.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ari Maryadi
Tribun Timur/Muslimin Emba
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib saat menggelar Konferensi Pers di Mapolrestabes Makassar, Jum'at (2/6/2023) sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Motif Basman Nafa Yasykura (15) melompat dari lantai delapan gedung SMP Swasta di Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, belum terungkap.

Padahal polisi telah menyimpulkan, bahwa anak bungsu pejabat Kementerian Perhubungan Dr Benny Nurdin Yusuf itu, meninggal karena bunuh diri.

Hal itu ditegaskan Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib saat menggelar Konferensi Pers di Mapolrestabes Makassar, Jum'at (2/6/2023) sore.

"Kami menyimpulkan bahwa berdasarkan keterangan saksi yang ada disesuaikan dari hasil analisa CCTV dan jejak digital," ujar Mokhamad Ngajib.

"Kami menyimpulkan bahwa pada korban kami tidak menemukan unsur kekerasan pada korban sebelum ditemukan di lantai," sambungnya.

Dalam kasus itu, polisi menyampaikan sudah melakukan pemeriksaan terhadap 24 saksi atas kematian siswa kelas delapan SMP itu.

"Dari proses penyelidikan ini, telah dilakukan pemeriksaan terhadap 24 saksi yang terdiri dari saksi rekan sekolahnya," terang Ngajib.

"Kemudian juga guru, tukang bersih-bersih atau OB, kemudian juga ada beberapa orang dari grab (ojek online) yang mana dari hasil pemeriksaan saksi," ucap mantan Kapolres Palembang.

Bukti lain yang menguatkan penyelidikak bahwa korban memang bunuh diri, lanjut Ngajib, adalah bukti rekaman CCTV dari luar sekolah. 

"Kami dapatkan CCTV tambahan yang berasal dari tempat disekitarnya yang jatuh, (CCTV) dari hotel Prima telah kami dapatkan," jelasnya. 

Ngajib juga menjelaskan, BNY juga datang ke sekolah pada Rabu (24/5/2023) lalu dalam keadaan sehat.

Memang saat tiba di sekolah, anak tersebut naik dari lantai 1-8 dengan menggunakan lift sekolah. 

"Berdasarkan juga keterangan saksi yang disesuaikan juga dengan adanya bukti dari rekaman CCTV dari sekolah tersebut dinyatakan terbukti bahwa anak tersebut datang ke sekolah dalam keadaan sehat dan memasuki lantai 1 kemudian menuju lantai 8," terang Ngajib

Kemudian kata dia, keluar dari lift lantai 8. Dari keterangan saksi, yang bersangkutan menaiki daripada tangga kemudian menuju atap di lantai 8. 

Dan ternyata Basman lanjut Ngajib, beberapa kali berada dilantai 8 tersebut.

"Kurang lebih dari hasil rekaman CCTV jam 09.40 WITA korban ini diduga melakukan bunuh diri dengan ompat di lantai 8 hingga jatuh ke lapangan," tuturnya.

Olehnya itu, dengan sejumlah rangkaian penyelidikan yang dilakukan dapat disimpulkan Basman melompat dari Rooftop sekolah.

Namun demikian, motif Basman mengakhiri hidupnya belum diungkap secara jelas oleh kepolisian.

Keluarga Tak Yakin Basman Bunuh Diri 

Dugaan bunuh diri itu ditepis ayah Basman yang merupakan pejabat Kementerian Perhubungan, Dr Benny Nurdin Yusuf.

Benny yang dirundung duka pun menyempatkan melihat langsung kondisi sekolah tempat anaknya ditemukan terjatuh, Senin kemarin.

Hasil pantauannya, ia menemukan sejumlah kejanggalan atas insiden maut yang merenggut putra bungsunya itu.

"Iya saya hanya ingin memastikan seperti apa lokasi kejadian, saya hanya melihat sesuai yang diberitakan kemarin, ada lantai 8," kata Benny Yusuf Nurdin saat ditemui di rumah duka, Komplek Taman Gosyen, Jl Hertasning, Kecamatan Rappocini, Makassar, Selasa (30/5/2023) sore.

Benny mengaku, kedatangannya hanya memastikan sepatu, tas dan dimana titik jatuh anaknya.

"Kalau saya melihat, dilantai 8 itu tidak ada tempat untuk melompat," ungkap Benny. 

"Hingga saya lihat bahwa direktop itulah karena disitu ada tangga saya lihat. Tapi tidak mungkinlah, karena disitu tidak ada yang lihat, saya juga tanya di sana, tidak ada yang melihat," sambungnya.

Lebih lanjut Benny menjelaskan, CCTV juga tidak bisa membuktikan bahwa anaknya naik ke atas.

Sehingga dia masih menduga bahwa anaknya tidak bunuh diri.

"Kalau di pihak kami, saya pribadi saya orang tuanya dan saya bapaknya dan yang paling dekat dengan ibunya tau persis bahwa bagaimana karakter anak saya," tegas Benny 

"Hingga sampai hari ini, saya masih meyakini bahwa anak saya tidak bunuh diri," tuturnya.

Benny pun berharap Kepolisian Resor Kota Besar Makassar dapat bekerja profesional dan transparan atas penyelidikan kasus itu.

Kejanggalan yang didapati keluarga 

Salah satunya, sepatu yang dikenakan berada di mushalla sekolah.

"Terakhir informasi saya dapat sepatunya ada di musholah, tasnya ada di kamar mandi, terpisah," ujar Andy Setiadi.

Selain Tas dan sepatu yang ditemukan di dua tempat yang berbeda, Andy juga menyebut luka yang terdapat pada tubuh korban.

"Yang kita bingung biasanya kan kalau logikanya orang jatuh, pasti kepalanya yang paling parah juga ada pendarahan apa, ini kakinya yang hancur, telapaknya, terus tangan," ujar Andy.

"Sini (bagian kedua lengan) patah, tulang ekor juga , terus belakangnya itu memar biru-biru semua," ungkapnya sambil menunjukkan titik-titik luka korban.

Bahkan, dari hasil pengamatan di tubuh korban, ia juga melihat beberapa bagian yang memiliki luka memar, yaitu di bagian badan dan kukunya.

"Saya kurang tau tapi dari hasil yang saya foto ada semua itu biru-biru, badannya. Kukunya, ada kuku ibu jarinya sebelah kiri kalau tidak salah yang mau tercabut, terus kuku lainnya juga biru juga," bebernya.

Sosok Anak yang Pintar

Basman Nafa Yasykura dikenal sosok siswa yang cerdas di mata keluarganya.

"Ini anak termasuk anak yang pintar," kata salah satu keluarga almarhum yang dihampiri saat jenazah tiba di RS Bhayangkara.

"Karakternya, pintar ini anak. Dia pernah juara satu lomba Matematika tingkat nasional. Pintar sekali ini anak," celutuk kerabat lainnya.

Ia pun tidak percaya jika Basman nekat mengakhiri hidupnya dengan kabar yang beredar, bunuh diri.

"Ini masih anak kemarin, masih sama dengan bapaknya. Masih polos sama kita-kita ini, masih anak-anak betul," sebutnya.

Polisi Selidiki Penyebab Kematian 

Penyelidikan itu dilakukan dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi kejadian.

"Tadi diperkirakan pukul 09.00 lewat, kita menerima informasi ditemukan salah satu siswa meninggal di sekitar lapangan volley," kata Kapolsek Ujung Pandang, Kompol Syarifuddin kepada wartawan.

"Sehingga dengan cepat kita mendatangi TKP untuk mengamankan kemudian secepatnya kita mengevakuasi korban ke rumah sakit Akademis untuk dilakukan tindakan medis," sambungnya.

Informasi yang diperoleh Syarifuddin, siswa yang diketahui bernama Basman Nafa Yasykura terjatuh dari lantai delapan.

"Info lompat dari lantai 8, belum kita pastikan tapi saat ini sedang mendalami dan melakukan pengolahan TKP," terangnya.

Selain itu pihaknya juga mengaku telah memintai keterangan beberapa saksi di lokasi.

"Supaya peristiwa ini bisa secara jelas terang menderang mengangkat soal peristiwa tersebut," beber Syarifuddin.

"Ada beberapa orang-orang yang ada dia sekitar TKP kita minta bahan keterangannya," tuturnya.

Pihak Sekolah Serahkan ke Polisi 

Pihak sekolah swasta tempat jatuhnya siswa SMP dari lantai delapan menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut ke kepolisian.

Hal itu diungkapkan Humas pihak sekolah, Diah Zaddiah Rustham saat ditemui tribun di pekarangan sekolah.

"Informasi yang kami dapat memang ada kejadian, kejadiannya untuk sementara Polisi masih menindaklanjuti kejadian tersebut," kata Diah.

"Kejadiannya kita masih menunggu Kepolisian. Kita masih serahkan semua kepada Kepolisian untuk mengungkap informasi sedetail-detailnya seperti apa," sambungnya.

Tidak lupa Diah mengucapkan belasungkawa pihak sekolah atas insiden maut itu.

"Korban ada, mohon maaf untuk seperti itu kami sangat berduka atas kejadiannya, jadi untuk sementara kami masih menunggu keluarga," ucapnya.

Anak Pejabat Kementerian Perhubungan 

Identitas siswa yang tewas terjatuh dari lantai delapan gedung sekolah swasta di Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Basman Nafa Yasykura.

Basman adalah siswa kelas delapan SMP di sekolah Islam swasta tersebut.

Ia merupakan putra dari Dr Benny Nurdin Yusuf yang diketahui merupakan pejabat Kementerian Perhubungan.

Benny diketahui menjabat Kepala Subdirektorat Prasarana Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

Mayat almarhum Basman lebih dahulu dilarikan ke RS Akademis.

Selang beberapa saat, mayat almarhum asal Bantaeng itu, dibawa ke ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel.

Rencananya, mayat Basman akan divisum oleh pihak Kedokteran Forensik.

Pantau di ruang Forensik, sejumlah kerabat dan keluarga almarhum berdatangan di bagian belakang RS Bhayangkara itu.

Sebelumnya diberitakan, seorang siswa tewas setelah terjatuh dari lantai delapan gedung sekolah swasta di Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Rabu (24/5/2023) siang 

Siswa yang diketahui berjenis kelamin laki-laki itu, dikabarkan tewas setelah terjatuh hingga ke lantai dasar halaman sekolah.

Pantauan di lokasi, sejumlah personel kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara.

Lokasi diduga tepat terjatuhnya siswa itu, juga telah dipasangi garis polisi.

Belum diketahui identitas dan kronologi insiden nahas tersebut.

Informasi yang diperoleh, mayat almarhum dilarikan ke RS Akademis, Makassar.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved