Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jalan Sehat 25 Tahun Reformasi

Danny Pomanto: Karena Reformasi Anak Lorong Bisa Jadi Wali Kota Makassar

Wali Kota Makassar Danny Pomanto menyampikan sejumlah dampak positif dari reformasi

Penulis: Rudi Salam | Editor: Sukmawati Ibrahim
RUDI SALAM/ TRIBUN TIMUR
Anjungan Pantai Losari, Makassar, Minggu (28/5/2023) pagi. Jalan sehat ini digelar Aliansi Demokrasi Rakyat (Aldera) bekerja sama dengan Yayasan Anak Rakyat Indonesia (YARI). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Danny Pomanto menyampikan sejumlah dampak positif dari reformasi.

Itu disampaikan Danny Pomanto, saat memberikan sambutan usai Jalan Sehat 25 Tahun Reformasi di Anjungan Pantai Losari, Makassar, Minggu (28/5/2023) pagi.

Danny mengatakan, reformasi mendorong kehidupan politik demokratis.

Ia mencontohkan, berkat reformasi, dirinya yang dari ‘anak lorong’ bisa menjadi Wali Kota Makassar.

“Karena reformasi anak lorong bisa jadi wali kota. Dulu anak lorong tidak bisa kita pilih karena mekanisme pemilihannya tidak diatur,” kata Danny Pomanto.

Baca juga: Rudianto Lallo: Semangat Reformasi Harus Kita Jaga Bersama

Wali Kota Makassar dua periode itu menyebut, berkat reformasi juga ada suara rakyat.

“Karena reformasi ada namanya suara rakyat, sangat diperhitungkan makanya jangan ki kasih suara ta yang salah,” senutnya.

Lebih lanjut, Danny Pomanto juga menyebutkan satu hasil dari reformasi. Yakni lahirnya pemimpin seperti Jokowi.

“Jokowi itu orang biasa, tapi karena reformasi pilihan rakyat bisa ke beliau,” tambah Danny Pomanto.

Diketahui, Jalan sehat ini dihadirkan Aliansi Demokrasi Rakyat (Aldera) bekerja sama dengan Yayasan Anak Rakyat Indonesia (YARI).

Ribuan peserta jalan sehat memadati sepanjang Anjungan Pantai Losari, di Jl Penghibur sejak pulul 06.00 Wita.

Peserta yang mengenakan dress code putih ini berjalan sejauh 2,5 Kilometer di sekitar Pantai Losari.

Hadir langsung Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Wali Kota Makassar Danny Pomanto, Bupati Maros Chaidir Syam.

Hadir pula Sekretaris Jenderal (Sekjen) Aldera Pius Lustrilanang.

Pius sendiri merupakan salah satu korban penculikan aktivis 98. (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved