Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Elektabilitas PDIP Merosot saat Gerindra Melejit, Demokrat, Nasdem dan Golkar Berebut Posisi Tiga

Menurut hasil survei, partai politik yang memiliki elektabilitas tertinggi saat ini bukanlah PDIP seperti yang sebelumnya disebutkan.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Ketua Umum PDIP Megawati, dan Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh. 

Adapun elektabilitas PKS turun dari 4,8 persen menjadi 3,8 persen, begitu pula elektabilitas Perindo yang turun satu persen menjadi 3,1 persen.

Sedangkan, partai-partai peserta pemilu lainnya tercatat mendapatkan elektabilitas di bawah 1 digit.

Adapun terdapat 15,8 persen responden yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab saat disurvei.

Survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 30 provinsi Indonesia.

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error lebih kurang 2,83 persen.

Jamin Independensi

Seperti diketahui,  Harian Kompas akan merilis hasil Survei Kepemimpinan Nasional (SKN) pada tanggal 22-24 Mei 2023.

Survei yang digarap peneliti dari Litbang Kompas ini rutin dikeluarkan setiap tiga bulan sekali.

Redaktur Pelaksana Harian Kompas Adi Prinantyo mengatakan survei tersebut akan berisi persepsi publik terhadap kinerja pemerintah saat ini.

Selain itu, survei Litbang Kompas itu juga Alan memuat persepsi publik terkait elektabilitas partai politik serta persepsi publik terhadap elektabilitas calon presiden (capres).

Adi memastikan, survei yang dirilis Litbang Kompas ini merupakan perwujudan jurnalisme berkualitas.

Selain itu, Adi juga menjamin independensi karena survei ini tidak didanai oleh pihak ketiga, melainkan oleh PT Kompas Media Nusantara sendiri.

"Saya jamin saya survei Litbang Kompas ini karena didanai sendiri oleh Kompas, maka kepentingannya adalah perwujudan jurnalisme berkualitas," kata Adi dalam diskusi daring melalui Twitter Spaces, Minggu (21/5/2023), dikutip dari Kompas.com.

"Hasilnya sudah pasti demi kepentingan pemberitaan sendiri, jadi bukan untuk siapa-siapa," imbuhnya.

Terkait survei, peneliti Litbang Kompas Karina Isna menyampaikan bahwa survei ini menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved