Pilpres 2024
Elektabilitas PDIP Merosot saat Gerindra Melejit, Demokrat, Nasdem dan Golkar Berebut Posisi Tiga
Menurut hasil survei, partai politik yang memiliki elektabilitas tertinggi saat ini bukanlah PDIP seperti yang sebelumnya disebutkan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Pada rentang waktu 29 April-10 Mei 2023, Litbang Kompas melakukan penelitian terhadap partai politik di Indonesia.
Hasil survei tersebut menunjukkan adanya perubahan dalam elektabilitas partai politik.
Menurut hasil survei, partai politik yang memiliki elektabilitas tertinggi saat ini bukanlah PDIP seperti yang sebelumnya disebutkan.
Ada perubahan signifikan dalam preferensi publik.
Partai Gerindra menjadi partai politik dengan elektabilitas tertinggi saat survei dilakukan, dengan mencapai 23,3 persen.
Ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan hasil survei pada bulan Januari 2023.
Di posisi kedua, PDI-P mengalami penurunan elektabilitas menjadi 18,6 persen.
Angka ini menunjukkan penurunan 4,3 persen dibandingkan dengan hasil survei sebelumnya.
Selain itu, ada pergeseran elektabilitas pada partai-partai lainnya.
Partai Demokrat memiliki elektabilitas sebesar 8,0 persen, sementara Partai Golkar mencapai 7,3 persen.
Partai Nasdem mendapatkan 6,3 persen elektabilitas, sedangkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mencapai 5,5 persen.
Perubahan ini menunjukkan dinamika dalam preferensi publik terhadap partai politik, dan hasil survei ini memberikan gambaran mengenai posisi partai-partai tersebut dalam masyarakat.
Menurut hasil survei, hanya 6 partai di atas yang elektabilitasnya melampaui ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Sementara itu, tiga partai parlemen elektabilitasnya berada di bawah 4 persen yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 3,8 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 3,2 persen, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,9 persen.
Bahkan, elektabilitas PPP tertinggal dibandingkan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) yang tidak punya kursi di parlemen.
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming |
![]() |
---|
Cak Imin Nilai Wacana Pembentukan Presidential Club Positif |
![]() |
---|
Alasan Surya Paloh Tinggalkan Anies Baswedan Usai Kalah di Pilpres, Kini Dukung Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
PBB Takut Yusril Ihza Mahendra tak Jadi Menteri? NasDem-PKB Dukung Prabowo |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran tidak Mundur Hingga Dilantik Jadi Presiden-Wapres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.