Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus ASF

Tak Ada Kasus Tambahan, Dinas Peternakan dan Perkebunan Gowa Sebut Virus ASF Tak Menular ke Manusia

Kasus virus African Swine Faver (ASF) yang menyerang ribuan babi di Kabupaten Gowa, tidak menular kepada manusia..

SAYYID ZULFADLY/TRIBUN TIMUR
Suasana peternakan babi di Desa Balang papa' Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulsel, Kamis (18/5/2023). Ribuan babi mati akibat terjangkit virus babi. 

TRIBUN-GOWA.COM - Kasus virus African Swine Faver (ASF) yang menyerang ribuan babi di Kabupaten Gowa, tidak menular kepada manusia.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Gowa, Suhriati.

Menurut Suhriati, masyarakat tidak perlu khawatir tertular.

"Kasus ASF yang menyerang ternak babi di Gowa dan bukan Flu babi.
Penyakit ASF tidak menular kepada manusia atau bukan penyakit hewan yg dapat menular ke manusia. Jadi tidak perlu dikhawatirkan," ujarnya, Kamis (18/5/2023)

Dia menyebut, hingga hari ini belum ada laporan penambahan kasus kematian babi di Gowa.

Datanya, populasi ternak babi Gowa 25 ribu ekor terbagi 2 lokasi. Yakni desa Paccelekang populasi babi 15 ribu ekor sisa 70 ekor.

Sedangkan di Desa Timbusen 10 ribu ekor sudah mati semua

"Sampai hari ini belum ada laporan penambahan kasus kematian pada babi," katanya.

Cara Antisipasi

Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Gowa Suhriati menyebut, pihaknya melakukan langkah-langkah antisipasi.

Pertama, babi yang positif terjangkit virus ASF sebaiknya dimusnahkan.

Hal tersebut disarankan bagi peternak babi di Gowa.

"Kedua, jika tidak dimusnahkan wajib dilakukan pemisahan antara ternak yang sakit dengan yang masih sehat atau diisolasi," ujarnya, Kamis (18/5/2023)

Ketiga, karena penyakit ASF tidak ada obatnya, maka menurut dia, ternak masih sehat disarankan disuntik vitamin dan diberi pakan berkualitas agar dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

"Paling penting menjaga kebersihan kandang, makanan dan peralatan dan dilakukan penyemprotan disinfektan secara berkala," jelasnya.

Selain itu, kata dia, langkah lainnya peternak dilarang saling mengunjungi antar sesama peternak.

Begitu juga dilarang melalulintaskan ternak dari kandang tertular ke kandang yang masih sehat

"Ketujuh, peternak diharapkan melakukan penanganan bangkai sesuai SOP yang tepat dengan cara dikubur," katanya

Dia mengaku, berkaitan dengan obat dan vaksin bahwa sampai saat ini belum tersedia untuk menangkal penyakit ASF. 

Demikian pula obat, karena lanjutnya, penyakit ini disebabkan virus maka obat yang pas untuk mematikan virus dalam tubuh hewan terinfeksi belum ada.

"Upaya yang dapat dilakukan adalah mencegah penularan dan menaikkan daya tahan tubuh ternak," katanya. (*)

Laporan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved