Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bimtek Penulisan Cerita Anak

46 Penulis Ikut Bimtek Penulisan Cerita Anak Dwibahasa yang Digelar Balai Bahasa Sulsel

Kegiatan ini merupakan bagian dari program penyediaan bahan bacaan berkualitas untuk meningkatkan literasi di Indonesia.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Hasriyani Latif
Balai Bahasa Sulsel
Dewi Pridayanti (tengah) Kasubag Umum Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan membuka acara Bimtek di Hotel Ibis Styles Makassar, Rabu (17/5/2023). Kegiatan ini berlangsung selama empat hari ini diikuti 46 penulis/penerjemah dan delapan ilustrator. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan (Balai Bahasa Sulsel) menyelenggarakan Bimbingan Teknis Penulisan dan Penerjemahan Cerita Anak Dwibahasa (Bahasa Daerah-Bahasa Indonesia) se-Sulselbar Tahun 2023 di Hotel Ibis Styles Makassar, 17-20 Mei 2023.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program penyediaan bahan bacaan berkualitas untuk meningkatkan literasi di Indonesia.

Acara ini diresmikan oleh Kasubbag Umum Balai Bahasa Sulsel, Dewi Pridayanti.

Ketua panitia Rahmatiah berharap bimtek ini akan menghasilkan buku bacaan anak yang berkualitas.

"Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan buku-buku dengan konten cerita dalam dua bahasa yang berkualitas. Kami ingin memadukan bahasa daerah dengan bahasa Indonesia," ungkapnya, Jumat (19/5/2023).

Peserta kegiatan berasal dari berbagai daerah di Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat.

Mereka mengangkat berbagai aspek lokalitas dan bahasa daerah yang ada di Sulselbar.

"Kami membuka seleksi penulisan dan penerjemahan ini secara terbuka bagi masyarakat Sulselbar. Setelah proses seleksi dan penjurian, terpilih 46 penulis naskah yang akan dibimbing oleh narasumber untuk menghasilkan bahan bacaan berkualitas," kata Rahma, sapaan akrabnya.

Arlin, peserta dari Parepare, menyatakan kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama bagi mereka yang tertarik dalam mengembangkan literasi dan bahasa daerah.

"Kegiatan ini sangat bermanfaat. Kami mendapatkan bimbingan dari narasumber dengan latar belakang yang beragam," katanya.

"Hal ini dapat meningkatkan pemahaman kami tentang penulisan dan penerjemahan cerita anak," lanjutnya.

Kegiatan ini berlangsung selama empat hari ini diikuti 46 penulis/penerjemah dan delapan ilustrator.

Narasumber yang terlibat berasal dari kalangan akademisi, praktisi, dan sastrawan.

Meskipun peserta serius dalam proses pembimbingan dan revisi, mereka tetap menjaga suasana akrab dan santai.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved