VIRAL Video Kader PDIP Dukung Anies Baswedan Capres Nasdem Bukan Ganjar, Orang Megawati Geram

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebuah video yang menampilkan pengurus dan kader PDIP Jatim dengan narasi yang mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 telah tersebar di media sosial.

Namun, DPD PDI Perjuangan Jatim menegaskan, video kader yang dukung Anies Baswedan usungan Nasdem tersebut adalah hoaks.

Budi Sulistiyono alias Kanang, Plh Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim mengatakan, video tersebut sebenarnya merupakan acara pelantikan Banteng Muda Indonesia (BMI) Jawa Timur,.

BMII merupakan organisasi sayap PDIP di Ponorogo beberapa waktu lalu.

Baca juga: Nasdem Pasang Badan Demi Menangkan Anies Baswedan, Tak Peduli Lagi dengan Tindakan Jokowi

Namun, dokumentasi kegiatan tersebut dicuplik dan dinarasikan seolah-olah itu adalah deklarasi dukungan.

"Saya pastikan, tidak ada deklarasi mendukung Anies di Jawa Timur. Video itu jelas hoaks untuk kepentingan calon lain," kata Kanang saat dikonfirmasi dari Surabaya, Selasa (2/5/2023).

Mantan Bupati Ngawi dua periode itu menegaskan, PDI Perjuangan Jatim tunduk pada keputusan Megawati Soekarnoputri yang telah merekomendasikan Ganjar Pranowo sebagai capres.

"Tak ada keraguan sedikit pun untuk mengamankan perintah Ibu Ketum, memenangkan Mas Ganjar," katanya.

Sementara terkait video viral itu, PDI Perjuangan Jatim menyatakan sudah menyiapkan langkah hukum karena video tersebut dinilai mengandung unsur pidana.

PDI Perjuangan Jatim telah meminta Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) untuk melaporkan hal itu.

"Video tersebut mengandung unsur pelanggaran pidana, pencemaran nama baik, dan ujaran kebencian," jelas Kanang.

Kepala BBHAR DPD PDI Perjuangan Jatim, Ida Bagus Nugroho mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan pengaduan atau laporan terkait dugaan tindak pidana pencemaran nama baik, berita bohong atau hoaks, dan ujaran kebencian atau hate speech terhadap pembuat video hoaks tersebut.

Ditegaskan bahwa video berjudul PDIP Jatim Deklarasi Anies adalah berita yang tidak benar dan menyesatkan.

Perbandingan hasil survei

Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 kemungkinan akan diikuti tiga kandidat calon presiden atau capres.