Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Intip Peluang Bisnis Budidaya Maggot di Makassar, Haji Sulaiman: Sangat Menjanjikan!

Budidaya maggot di kota Makassar mulai berkembang. Setiap lorong wisata (longwis) di Makassar akan budidaya maggot.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Budidaya maggot di kota Makassar mulai berkembang.

Jika tak ada halangan, setiap lorong wisata (longwis) di Makassar akan budidaya maggot.

Maggot atau belatung/ulat yang berwarna hitam merupakan larva dari lalat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Makassar, Aryati Puspasari Abadi beberapa waktu lalu mengatakan maggot ini punya potensi ekonomi yang menjanjikan.

Namun karena larva maggot ini mengonsumsi sampah organik, maka lorong wisata yang ingin budi daya harus mengoptimalkan bank sampah masing-masing.

Sebab, bank sampah ini yang nantinya akan mengelola pangannya.

Salah satu anggota Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Papua Barat Daya, Haji Sulaiman, tertarik menjajal peternakan ini di Makassar.

BLHK Makassar akan meninjau lokasi peternakan ulat pengurai sampahnya di makassar.

Hal ini disampaikan Haji Sulaiman saat ikut silaturahmi dengan pengusaha bugis Makassar di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jl Jend Sudirman Makassar, Sabtu (29/4/2023).

Konsumsi maggot adalah sampah-sampah yang diambil di pasar tradisional lalu didaur (dicaca) untuk pakan maggot yang dibudidayakan Haji Sulaiman.

Sampah dari pasar tradisional seperti pasar terong didorong tiap malam untuk konsumsi maggot.

Kepada Tribun Timur, Haji Sulaiman membagikan dokumentasi rekaman budidaya maggotnya.

Termasuk magot atau lalat yang siap panen.

Budidaya ulat maggot dari pemanfaatan limbah tersebut digunakan salah satunya sebagai pakan ternak dan minyak bahan dasar kosmetik. (*)
 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved